KEDIRI : Kasus pembacokan membabi buta yang dilakukan Riyanto (35) di Kediri membuat Kasianto, salah satu korban selamat kaget. Sebab, ia tidak pernah memiliki pertikaian dengan pelaku. Hubungan kekerabatan diantara mereka terjalin baik.
“Saya tidak tahu persoalannya apa. Tiba-tiba dibacok,” ucap Kasianto.
Di mata Kasianto, pelaku dikenal baik. Pria kuli bangunan itu tekun dalam beribadah. Namun, sejak lusa kemarin, perilaku Riyanto berubah. Usai mengikuti sebuah majelis pengajian, pelaku terlihat bingung dan murung di rumahnya.
Kasianto menuturkan, tragedi di kampungnya itu berlangsung sengat cepat. Siang itu, sekitar pukul 12.30 WIB ia duduk di teras rumah. Sedangkan sang istri berada di dalam rumah. Tiba-tiba Riyanto datang langsung menyerang.
“Saya menolong istri. Tetapi, saya malah dibacok,” kenang Kasianto.
Baca juga : 3 Korban Pembacokan Tewas Dimakamkan 1 Liang Lahat, Ini Identitasnya
Sabetan sabit Riyanto bersarang di kepala bagian kanan korban. Namun, sebelum itu, sajam yang sudah berlumuran darah itu berkali-kali mengenai tubuh istrinya Mujayanah hingga perempuan paruh baya itu tumbang dan meninggal.
Setelah menerima satu kali sabetan arit itu, Kasianto berlari menyelamatkan diri. Ia pun tidak sempat menolong istrinya yang telah tersungkur bersimbah darah. Kondisi kesehatan Kasianto kini mulai membaik.
Saat ini, ada lima orang korban luka akibat tragedi pembacokan membabi buta yang dilakukan oleh Riyanto yang menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka, Kasianto, ayah dan ibu pelaku (Siswo dan Tuminah), adik kandung pelaku Riyanti dan Kristiono. Sedangkan dua korban luka lainnya, Komariatin dan Liana diizinkan pulang.
(ADI)