JAKARTA : Dokter telah mentransplantasikan jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik ke dalam dada seorang pria dari Maryland. Transplantasi itu dilakukan dalam upaya akhir untuk menyelamatkan hidup pria itu. Operasi pertama ini dipuji sebagai langkah maju yang besar dalam transplantasi organ hewan ke manusia.
Meski telah dicoba sebelumnya, salah satu subjek paling awal, yang dikenal sebagai Baby Fae, bertahan selama 21 hari dengan jantung babon pada 1984. Praktik tidak digunakan lagi karena organ hewan biasanya dengan cepat ditolak inang manusianya. Tapi, dokter mengatakan transplantasi baru ini terobosan karena babi donor telah menjalani pengeditan gen untuk menghilangkan jenis gula tertentu dari selnya, yang dianggap bertanggung jawab atas penolakan organ sebelumnya pada pasien.
Menurut University of Maryland Medical Center (UMMC), operasi berlangsung pada Jumat 7 Januari 2022 dan setelah empat hari pasien manusia bernapas dengan sendirinya, meskipun dia masih terhubung ke mesin jantung-paru untuk memperkuat sirkulasi darahnya. Transplantasi Organ Operasi babi-ke-manusia di Maryland diberikan persetujuan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS melalui ketentuan yang memungkinkan perawatan eksperimental digunakan ketika tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Baca Juga : Tren Artis Adopsi Boneka Arwah, Begini Kata Pakar
"Ini adalah operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ," kata Dr. Bartley Griffith, direktur Program Transplantasi Jantung di UMMC dan ahli bedah yang melakukan transplantasi, dalam pernyataannya sebagaimana dikutip dari Live Science, Rabu 12 Januari 2022.
Para dokter yang terlibat dalam transplantasi berjalan dengan hati-hati, tetapi mereka optimis tentang potensi penyelamatan hidup dari prosedur tersebut. Menurut United Network for Organ Sharing, yang mengawasi jaringan transplantasi organ di Amerika Serikat, ada lebih dari 3.800 transplantasi jantung di negara itu tahun lalu — sebuah rekor. Lebih dari 100.000 orang di AS saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 6.000 orang meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya, menurut situs web organdonor.gov pemerintah federal.
(ADI)