Trenggalek: Infrastruktur di beberapa desa di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur, rusak akibat banjir bandang yang menerjang beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Trenggalek mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak tersebut.
"Ya, ini proses pemulihan sedang berjalan. Saya memohon maaf kepada warga, semoga warga bisa sabar. Kita pemulihan cepat," kata Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, dikutip dari Antara, Senin, 29 April 2024.
Pelaksanaan proses pemulihan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat menangani infrastruktur yang dilaporkan rusak. Mulai dari Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Kemudian Dinas Sosial PPPA dan relawannya Tagana dalam menyalurkan sembako, serta penanganan-penanganan lainnya seperti dapur umum dan segala macam kami ucapkan terima kasih. Semoga ini dapat membantu masyarakat terdampak," tambahnya.
Proses pemulihan yang dikebut itu diharapkan dapat berdampak membangkitkan perekonomian masyarakat yang lumpuh akibat bencana tersebut. Meski tidak ada korban jiwa, bencana banjir merusak rumah warga dan juga beberapa infrastruktur.
Wilayah Kecamatan Munjungan diterjang banjir bandang pada 19 April yang lalu. Desa Munjungan juga diketahui sebagai daerah yang terdampak paling parah jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Dilaporkan kerusakan terjadi pada tiga rumah dan sebuah masjid.
"Alhamdulillah untuk korban jiwa nihil. Karena ketika air sudah kelihatan besar, masyarakat mengungsi. Kamis (18 April 2024) sekitar pukul 21.00 WIB hujan deras, kemudian sekitar pukul 01.00 WIB (Jumat) banjir bandang datang. Ketika itu masyarakat sudah siaga merujuk kejadian banjir sebelumnya," ucap Kades Munjungan, Agus Setiawan.
Hasil identifikasi BPBD Trenggalek di Bumi Menak Sopal, bencana hidrometeorologi pada 18-19 April lalu merusak puluhan rumah. Sebanyak 46 rumah terkena longsor di 13 desa dari enam kecamatan, serta empat rumah dan sebuah masjid rusak akibat banjir. Sebanyak 591 rumah di 18 desa dari delapan kecamatan juga dilaporkan terdampak.
Jumlah tersebut belum termasuk dampak lainnya seperti kerusakan yang terjadi pada fasilitas umum dan sosial hingga menyebabkan lumpuhnya perekonomian karena konektivitas yang terputus akibat longsor yang menutup jalan.
Pasca bencana tersebut, petugas gabungan terus berupaya untuk melakukan pemulihan. Agus juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat atas bantuan yang dilakukan dalam upaya tersebut.
"Kami mewakili masyarakat Desa Munjungan mengucapkan terima kasih atas perhatian seluruh stakeholder. Terutama kepada bapak bupati yang sigap melalui TAPD yang sudah turun ke lokasi," tuturnya.
(SUR)