MALANG : Lima korban tragedi Kanjuruhan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Mereka masih berjuang di ICU karena mengalami kritis usai tragedi 1 Oktober lalu. Dokter Spesialis Konsultan ICU RSSA Malang, Arie Zainul Fathoni mengatakan, lima korban yang berada di ICU tersebut memiliki kondisi beragam.
"Yang kritis ada lima, tiga kondisi berat memakai alat bantu napas ada tiga," katanya, Selasa 11 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, sebelumnya terdapat sembilan korban tragedi Kanjuruhan yang masuk ICU. Dari jumlah itu, tinggal tersisa lima orang. "Tiga terus yang perbaikan di ICU, dua sisanya yang kritis," kata dia.
Arie mengatakan, para korban mengalami kondisi luka bermacam-macam. Ada yang mengalami trauma di kepala, ada yang mengalami cedera di paru-paru, dan ada cedera yang di otak.
"Secara medis bermacam-macam, secara umum ada trauma, agak berbeda gejalanya. Ada yang injury di paru-paru karena trauma di paru-paru, ada yang memang injury di otak, karena trauma di kepala, sehingga menyebabkan luka di otak," jelasnya.
baca juga : Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup
Sementara itu, hingga hari jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 orang. Bertambah satu orang yang terkonfirmasi meninggal dunia atas nama Helen Prisela (20) warga Dusun Banjar Patoman, Desa Amandanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
(ADI)