JOMBANG : Sebanyak 400 warga Desa Bandarkedungmulyo, Jombang masih bertahan di tanggul sungai. Mereka belum bisa pulang ke rumah lantaran banjir tak kunjung surut. Sudah delapan hari air merendam rumah-rumah mereka. Debit air yang cukup tinggi membuat ratusan warga takut. Sebab, air sewaktu-waktu bisa datang kembali.
Sehari sebelumnya, air sempat surut, sehingga beberapa warga kembali ke rumah. Namun, baru beberapa jam, banjir kembali naik. Akibat banjir yang cukup lama ini, pemukiman warga di dua dusun, yaitu Dusun Kedunggabus dan Dusun Kalipuro kini seolah menjadi dusun mati.
Menurut salah satu pengungsi, Subandi datangnya kembali banjir tersebut disebabkan karena tanggul Sungai Avur yang jebol belum ditutup. Akibatnya, saat di wilayah hulu, seperti Kasembon Malang atau lereng Gunung Kelud terjadi hujan deras, air dari Sungai Avur meluap dan masuk ke permukiman warga lagi.
"Kami semua menderita karena banjir ini. Sudah delapan hari kami mengungsi dan tidak bisa beraktivitas. Harapan kami Pemkab Jombang segera turun tangan, menutup tanggul Sungai Avur yang jebol," kata salah seorang warga, Subandi.
Diketahui banjir di Bandarkedungmulyo terjadi sejak sepekan lalu. Selain merendam beberapa desa, banjir juga sempat melumpuhkan lalu lintas Jalan Raya Jombang-Madiun. Sebab, luapan banjir merendam permukaan jalan raya.
(ADI)