Demi Stabilisasi Pasar, Bulog Ponorogo Gunakan Beras Impor

Kepala Cabang Bulog Kabupaten Ponorogo, Aan Sugiarto (ANTARA/HO - Bulog Ponorogo). Kepala Cabang Bulog Kabupaten Ponorogo, Aan Sugiarto (ANTARA/HO - Bulog Ponorogo).

Ponorogo: Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendatangkan beras impor sejak Januari dari sejumlah negara Asia untuk memenuhi pasokan beras sekaligus menyiapkan beras SPHP.  Langkah ini diambil untuk stabilisasi harga beras di pasaran.

"Kami mendatangkan beras impor sejak Januari kemarin," tutur Kepala Cabang Bulog Kabupaten Ponorogo, Aan, dikutip dari Antara pada Kamis, 7 Maret 2024.

Stok beras impor ini dari negara Thailand, Myanmar, dan Pakistan. Namun, Aan mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak rela harus menggunakan impor beras.

Akan tetapi, stok beras dari awal Januari 2024 sudah habis. Terlebih lagi harga jual sudah di atas harga ketetapan pemerintah sehingga padi dari petani tidak bisa optimal.

"Kondisi saat ini tidak mungkin melakukan penyerapan untuk beras lokal. Selain harga yang tinggi saat ini juga belum panen raya," imbuh Aan.

Berdasarkan data di Gudang Bulog jumlah stok beras impornya ini mencapai 5 ribu ton. Pihaknya yakin stok beras ini akan aman sampai satu bulan ke depan.

"Sudah mulai di distribusikan beras impornya, untuk kebutuhan beras SPHP dan bantuan pangan," katanya

Aan menjelaskan bahwa setiap bulan Bulog Ponorogo menerima sekitar 2 ribu ton beras untuk keperluan bantuan pangan dan program SPHP. Kondisi ini tidak terjadi di Ponorogo saja, tetapi di berbagai daerah lainnya.

keadaan ini tidak hanya di Bulog Ponorogo, suplai beras impor ini, juga terjadi di semua Bulog di Jawa Timur (Jatim). Dari pelabuhan langsung bongkar di gudang," jelas Aan. 


(SUR)

Berita Terkait