Gelar Diskusi, DPW Nasdem Jatim Kupas Potensi Tanaman Porang

PW Partai Nasdem Jawa Timur mengadakan acara Diskusi Besar Porang: Emas atau Fatamorgana, pada Sabtu 29 Mei 2021. PW Partai Nasdem Jawa Timur mengadakan acara Diskusi Besar Porang: Emas atau Fatamorgana, pada Sabtu 29 Mei 2021.
SURABAYA: DPW Partai Nasdem Jawa Timur mengadakan acara Diskusi Besar Porang: Emas atau Fatamorgana, pada Sabtu 29 Mei 2021. Acara ini digelar secara hybrid yang diikuti oleh petani porang dan kader partai Nasdem di seluruh Indonesia.
 
Dalam acara tersebut, Direktur Akabi Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Amirudin Pohan, mengatakan animo masyarakat terhadap tanaman porang mengalami peningkatan. Jika di tahun 2020 lalu lahan tanam porang di Indonesia seluas 20.000 Hektar, kini lahan tanam porang sudah mencapai 47.000 Hektar.
 
“Pak Menteri Pertanian mentargetkan sebelum tahun 2024, lahan tanam khusus komoditi porang harus mencapai 100 ribu hektar,” papar Amirudin kepada jurnalis MG News.
 
Saat musim panen, setiap satu hektar tanaman porang bisa menghasilkan 10 ton umbi basah. Namun saat sudah melalui pengeringan, akan menghasilkan umbi kering sebanyak 15 persen dari berat umbi basah atau sekitar 1,5 ton umbi kering per hektar nya.
 
Amirudin juga mengatakan bahwa produksi porang Indonesia, 90% persen diantaranya untuk memenuhi pasar luar negeri alias ekspor. Sedangkan 10% sisanya baru digunakan untuk keperluan pasar dalam negeri. Namun sejak tahun 2020 yang diperbolehkan untuk diekspor adalah porang kering (chip), bukan porang basah dan benih.
 
“Tahun 2020 lalu, kita ekspor porang 20.000 ton. Ini hampir mencapai 1 triliun rupiah. Tiongkok jadi negara tujuan utamanya,” imbuh Amirudin.
 
Di sisi lain, Catur Endah Prasetiani, Kasubdit Pengembangan Usaha Kemitraan, Hutan Rakyat dan Adat KLHK RI, menambahkan bahwa lahan yang boleh ditanami adalah lahan produksi, bukan konservasi atau lindung. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem alam. Selain itu, KLHK RI juga mengaku siap membantu para petani terkait dengan legalitas lahan.
 
“Soal porang, kami menyarankan agar metode penanamannya bukan mono kultur, tapi pakai metode agroforestry,” imbuh Catur. 
 
Di kesempatan yang sama, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel, Syaharudin Alrif, mengatakan acara diskusi mengenai porang ini mencerminkan komitmen Partai Nasdem untuk mendorong ekonomi negara, sekaligus keberpihakan kepada kaum petani.
 
“Lewat acara ini, Partai Nasdem juga ingin menunjukkan kepada anak muda bahwa bertani itu juga menjanjikan untuk masa depan kalau dikelola dengan benar,” pungkasnya.
 
Tanaman porang sendiri diketahui memiliki manfaat bagi tubuh manusia seperti menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol dan gula darah, serta mencegah penyakit kanker. 
 


(TOM)

Berita Terkait