JAKARTA: Operasional pelayanan navigasi penerbangan dipastikan tidak terganggu akibat aktivitas erupsi Gunung Semeru. Namun, Airnav Indonesia tetap melakukan antisipasi.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan Operasional pelayanan AirNav Indonesia di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo tidak terdampak signifkan akibat erupsi Gunung Semeru.
"Hingga pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia," kata Rosedi dalam keterangan resminya, Minggu, 5 Desember 2021.
BACA: Erupsi Semeru, 7 Orang Sekeluarga Dilaporkan Hilang
Gunung Semeru di Lumajang, Malang, Jawa Timur sebelumnya mengalami erupsi pada pukul 15.32 WIB. Meskipun tidak ada dampak signifikan, Rosedi menyebut, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi.
"AirNav Indonesia Cabang Surabaya dengan ACC MATSC dan JATSC serta Cabang Denpasar untuk sementara waktu suggest tidak melewati W-33/South of SBR, " ujarnya
Kemudian, berkoordinasi dengan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh dan Bandara Juanda untuk melakukan Paper Test, saat ini sedang dipersiapkan. Saat ini hasil koordinasi semua pesawat yang menuju East yaitu Denpasar, Lombok dan Kupang dan sebaliknya dilewatkan North of SBR.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan. Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan," ungkapnya.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi disertai awan panas dan hujan abu vulkanik cukup tebal pada Sabtu sore, 4 Desember 2021. Puluhan warga di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, dilaporkan mulai mengungsi akibat peristiwa tersebut.
Hujan abu vulkanik menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap, seperti sedang malam hari. Pemerintah setempat akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo.
(TOM)