LAMONGAN : Persela Lamongan mengalami empat kekalahan secara beruntun. Terakhir, anak asuh Iwan Setiawan harus mengakui keperkasaan Tira Persikabo dan takluk dengan skor 4-2 dalam pekan ke-14 BRI Liga 1 2021/2022, di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu 27 November 2021.
Awalnya, tim Laskar Joko Tingkir lebih dulu unggul atas Tira Persikabo lewat gol apik Ivan Carlos di menit 14. Namun, Manahati Lestusen berhasil membalasnya di menit 33. Bahkan, anak asuh Liestiadi ini berbalik unggul melalui Ciro di menit 40.
Di babak kedua, Persela sempat menyamakan kedudukan melalui Riyatno Abiyoso di menit 52. Sayangnya, Ciro mencatatkan hattricknya melalui gol yang ia cetak di menit 81 dan 89. Juru taktik Persela Lamongan, Iwan Setiawan mengatakan, bahwa kekalahan timnya ini disebabkan oleh kelengahan dari para pemain Persela sendiri.
“Memang saya akui, gol demi gol dari Persikabo adalah akibat dari kelalaian pemain-pemain kami. Itu yang mungkin menjadi perhatian kami. Karena dari awal kebersamaan saya dengan tim ini memang selalu golnya itu akibat kelengahan pemain kami,” ungkap Iwan saat konferensi pers.
Baca Juga : Hattrick Ciro Benamkan Persela
Selain itu, pelatih asal Medan ini juga menuturkan bahwa empat kali kekalahan timnya secara beruntun ini tak lepas dari persoalan besar yang dihadapinya, yakni kondisi tim yang sebagian besar dihuni oleh para pemain muda yang penampilannya sering fluktuatif.
“Persoalan saya dengan pemain-pemain muda, biasanya persoalannya selalu tidak konsisten, terus kadang-kadang sangat fluktuatif di dalam performance-nya,” ujar Iwan.
Bahkan, Iwan menyebut, pemain asing Persela yang diharapkan bisa membawa kejayaan bagi timnya ternyata tak selalu bisa tampil dalam formasi komplet, baik alasan cedera maupun akumulasi kartu. “Jujur saja ini menjadi kesulitan terbesar saya di dalam menangani pemain-pemain muda,” tambah mantan pelatih Borneo FC tersebut.
Dengan kekalahan beruntun yang dialami, hal ini membuat Laskar Joko tingkir semakin terancam dan tepat berada satu tingkat di atas zona degradasi. Yakni di posisi ke-15 klasemen sementara Liga 1, dengan raihan 12 poin dari 14 laga.
Tak hanya Persela yang posisinya terancam degradasi, Iwan juga menyadari posisinya sebagai pelatih Persela pun sama-sama terancam. Apalagi sebelumnya ada aksi dari suporter Persela yang menuntut pemecatan dirinya karena dinilai gagal menahkodai tim.
“Mudah-mudahan untuk ke depan, tim bisa lebih fokus, berkonsentrasi penuh sepanjang pertandingan, sehingga hasil juga bagus untuk kami,” pungkasnya.
(ADI)