SURABAYA : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga Surabaya (Unair) membentuk posko khusus pengaduan korban fetish. Hingga kini, sudah lebih dari 10 korban pelecehan seksual fetish bungkus jarik berkedok riset. Tim mahasiswa akan melakukan pendampingan bagi para korban yang mengalami trauma psikis.
"Korban melapor melalui chat atau email," ungkap Presiden BEM FIB Unair, Adnan Guntur.
Adnan mengatakan, rata-rata terduga korban yang sebagia besar mahasiswa baru mengakui mendapat paksaan dan intimidasi dari GA untuk mengikuti arahan dengan modus riset. Yakni dengan cara membungkus kain jarik ke seluruh bagian tubuh menyerupai pocong kemudian videonya direkam dan dikirimkan ke terduga pelaku GA.
"Kami akan melakukan pendampingan kepada para korban, terlebih yang mengalami trauma," terangnya.
Hingga kini, jumlah total korban fetish sebanyak 25 orang. Rinciannya, 15 orang melapor ke tim help center Unair surabaya dan 10 orang lainnya melapor ke posko khusus BEM FIB Unair. Nantinya, BEM juga akan berkoordinasi dengan universitas maupun aparat kepolisian apabila ada terduga korban yang melapor dan membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Termasuk korban-korban yang kemungkinan dari kampus lain di Surabaya," terangnya.
(ADI)