MALANG : Siswa SMK Nasional Malang sukses membuat motor trail listrik dari besi olahan sendiri. Hanya butuh waktu kurang dari dua minggu untuk menyelesaikan motor tersebut. Sepeda motor trail listrik dengan merek Cassa.
Sepintas karya SMK Nasional ini layaknya trail pada umumnya. Bahkan dari sisi bentuk bodinya terlihat lebih kekar daripada sepeda motor trail yang kerap ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Menariknya lagi, sepeda motor trail listrik ini melaju tanpa menimbulkan efek suara.
Bahkan pengendara motor trail listrik Cassa bisa melaju tanpa harus melakukan perpindahan gigi layaknya trail yang ada saat ini. Sistem kendali sepeda motor trail listrik ini menyerupai sepeda motor matic yang sekali memutar gas langsung berjalan
Kepala SMK Nasional Rusdi mengungkapkan, seluruh pengerjaan sepeda motor trail ini dikerjakan oleh para siswanya didampingi empat orang guru pembimbing. Dimana empat jurusan di SMK Nasional dilibatkan untuk proses pembuatan sepeda motor trail listrik ini dengan brand Cassa.
"Kami buatnya sendiri mandiri semua, mulai siswa beli ke toko besi gelondongan, merakit sendiri mulai dari bodi, sparepart, kami buat sendiri, kecuali skok dan velg. Selain itu, mulai listrik sampai bodi perakitan sepeda motor kami kerjakan semuanya, bukan karya satu jurusan, tapi ada empat jurusan," kata Rusdi, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca juga : Bupati Gresik Apresiasi KKN Mahasiswa Unusa
Para siswa ini nantinya membuat bagian dari masing-masing sepeda motor berdasarkan jurusan keahliannya masing-masing. Dari empat jurusan yang dilibatkan yakni teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO), teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik permesinan (TPM), dan teknik instalasi listrik (Till) masing-masing jurusan mengirimkan dua orang siswanya, artinya ada delapan orang siswa dan empat guru pendamping yang dilibatkan.
Proses pembuatan sepeda motor listrik ini dimulai dari pembuatan kerangka atau bodi sepeda motor yang dibuat jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO) yang melakukannya. Sedangkan untuk urusan desain dan mesin yang menjadi penggerak sepeda motor dipercayakan pada teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik permesinan (TPM). Siswa pun memulai membuat kerangka sepeda motornya dari besi gelondongan yang dibelinya.
Kemudian para siswa dibantu guru pendamping mendesain sedemikan rupa sepeda motor di laboratorium bengkel yang ada di sekolah di Jalan Raya Langsep, Kota Malang ini. Guru pendamping ini mengawasi pembuatan bagian sepeda motor masing-masing yang berbeda-beda.
"Baterainya dan perangkat kelistrikannya dibuatkan siswa juga semua buat sendiri, yang buat siswa jurusan listrik untuk baterai dan kelistrikannya. Baterai kita buat sendiri, rencana mau dibuat bulat pakai paralon tapi kesulitan dengan bodi akhirnya dibuat kotak disesuaikan dengan bodinya," kata Rusdi.
Rusdi menerangkan, untuk baterai yang digunakan bahan baku utama penggerak sepeda motor dipasang dengan kekuatan 60 volt 26 ampere. Baterai ini diklaim mampu bertahan hingga jarak 100 kilometer. Dengan baterai sebesar 60 volt 26 ampere diklaim mampu menghasilkan 3.000 watt listrik bagi sepeda motor.
(ADI)