MALANG : Dokter rumah sakit RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, berhasil mengoperasi pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) Sabtu, 21 November 2020. Di tengah pandemi, PJK menjadi momok lantaran dapat menjadi komorbid (penyakit penyerta) yang memberatkan kondisi pasien apabila sampai terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19.
"Sebab kasus ini yang tidak dapat lagi ditangani dengan obat-obatan, maka tindakan invasif menjadi satu-satunya opsi, entah itu lewat pemasangan stent ataupun bedah jantung," kata Ketua Tim Persiapan Bedah Jantung RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D.
Menurutnya, pasien yang dilakukan tindakan bedah jantung terbuka ialah mereka yang mengalami kelainan pembuluh darah sedemikian sehingga tidak mungkin lagi dipasang ring atau berisiko tinggi apabila dipasang ring.
"Bedah jantung terbuka ini diharapkan menjadi sokoguru dalam menunjang pelayanan jantung di Kota Malang yang di support penuh oleh (rumah sakit) Saiful Anwar dan di bawah pengawasan dan pelaksanaan dari IPJT,” terangnya.
Saifur Rohman mengatakan, bahwa eskalasi pasien jantung Kota Malang terbilang sangat besar, sehingga seringkali harus merujuk pasien ke rumah sakit besar di Surabaya atau Jakarta.
“Kalau dibayangkan, kasus pasien jantung di Saiful Anwar yang berobat dengan pemasangan ring sekitar 1000 sampai 2000 pasien, maka 10 persen nya membutuhkan tindakan bedah,” papar Saifur Rohman.
Pelaksanaan Bedah Jantung terbuka di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berkolaborasi dengan para dokter secara multidispiliner lewat konferensi bedah. Meliputi dokter bedah jantung, dokter anestesi, critical care, jantung intervensi, dan juga keperawatan. Mereka bekerjasama dengan tim dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Terkait masa pandemi ini, pasien yang akan menjalani prosedur operasi diwajibkan melakukan pemeriksaan lab darah, foto rontgen dada, hingga rapid test atau swab test untuk mengetahui apakah pasien positif terinfeksi Covid-19 atau tidak. Apabila hasil tes positif, maka tim dokter menyarankan agar pasien menunda operasinya, dengan catatan kondisi pasien tidak darurat dan tidak memerlukan operasi dalam waktu cepat.
"Pasien yang masih harus menunda operasi akan diberikan obat-obatan untuk menjaga kondisi jantung sembari mengikuti perawatan penanganan covid-19 terlebih dahulu," tandasnya.
(ADI)