SURABAYA : Sebanyak 574 permintaan plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya belum terlayani. Sebab, sampai saat ini stok plasma konvalesen masih kosong. Kepala Bagian Pelayanan dan Humas PMI Surabaya Martono Adi mengatakan, antrean permintaan plasma konvalesen cukup banyak, namun PMI tidak bisa berbuat banyak karena stok memang tidak ada.
"Sampai hari ini antrean tercatat sampai 574," katanya, Selasa 6 Juli 2021.
Martono mengatakan, dari 574 permintaan plasma konvalesen, 138 di antaranya permintaan darah golongan A, 187 golongan darah B, 62 golongan darah AB, dan 187 permintaan sisanya darah golongan O. Sebenarnya, PMI sudah melakukan berbagai cara agar penyintas bersedia mendonorkan plasma konvalesen. Beberapa di antaranya bekerja sama dengan sejumlah instansi hingga sayembara berhadiah. Namun, hingga saat ini hasilnya belum maksimal.
Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak menyebut antrean panjang plasma konvalesen tidak hanya di Surabaya. "Di Sidoarjo pada Senin kemarin, antrean tercatat 251 permintaan, plasma konvalesen yang dibutuhkan juga kosong. Jadi begitu banyak pasien yang membutuhkan," katanya.
BACA JUGA : PT Jasa Marga Perluas Titik Penyekatan di Akses Tol Jatim, Ini Titiknya
Karenanya nenurut Emil, sosialisasi pentingnya donor plasma bagi penderita covid-19 menjadi sangat penting. Pihaknya berharap, para penyintas covid-19 terpanggil, sehingga mendonorkan plasmanya. Emil mengakui mencari pendonor plasma konvalesen memang cukup sulit. Sebab, pendonor yang lolos harus memenuhi kriteria persyaratan. Dari pendonor yang memenuhi kriteria tidak semua bisa lolos screening.
"Dari 100 pendonor, tingkat kelulusan hanya sekitar 10 persen saja," ujarnya.
Dari sekian banyak tahapan melalui screening, kata Emil ada salah satu syarat yang sulit dicapai, yakni mengukur titer. "Kandungan imun dampak covid-19 yang ada dalam tubuh seorang penyintas, batas minimalnya 1 banding 160. Kalau lebih dari itu, maka penyintas memenuhi kriteria sebagai pendonor plasma konvalesen," katanya.
(ADI)