JOMBANG: Aksi pencurian fasilitas Sekolah Dasar Negeri (SDN), di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, semakin merajelela. Dinas Pendidikan meminta para guru membawa pulang alat-alat pembelajaran untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Sejak satu bulan terkahir, fasilitas belajar mengajar siswa di sejumlah sekolah dasar terus menjadi sasaran aksi pencurian. Para pelaku pencurian yang menyatroni sekolah, rata-rata mengincar barang-barang elektronik, seperti LCD proyektor, laptop, hingga uang.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Jombang, selama bulan oktober, para pencuri sudah menyatroni setidaknya 9 sekolah dasar. Dari aksi itu, kerugian yang dialami sekolah, sudah mencapai ratusan juta rupiah.
BACA: Pelaku Tak Kunjung Tertangkap, Pembobolan SD di Jombang Terulang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Senen mengatakan, rata-rata para pencuri menyatroni sekolah yang ada di wilayah pinggiran yang agak jauh dari permukiman. Mereka masuk dengan berbagai cara, baik mencongkel pintu, merusak jendela hingga memutus CCTV.
“Ada sekitar 9 lembaga SD. Rata-rata yang kecolongan itu ada penjaganya juga. Tapi pencurinya kan juga mempelajari situasi. Di saat penjaga tidak ada di sekolah, maka pencurinya masuk, " ujarnya.
Pemkab Jombang menghimbau para guru untuk lebih meningkatkan kewaspadaan agar kejadian tersebut tidak terjadi di sekolah lain. Bahkan, pemkab meminta para guru membawa pulang faslitas-faslitas berlajar mengajar agar lebih aman.
"Harapan kami memang aset-aset yang berharga, yang selama ini menjadi sasaran pencuri, agar dibawa pulang dan pada saat proses pembelajaran dibawa kembali ke sekolah," pintanya.
(TOM)