TULUNGAGUNG: Kurangnya kordinasi dan sosialisasi membuat vaksinasi covid-19 hari pertama di Pasar Grosir Ngemplak Tulungagung, Jawa Timur minim peserta. Jumlah pedagang yang ikut vaksin masih di bawah 10 persen dari target awal.
Dari tiga pos vaksinasi di pasar tersebut, pedagang yang mengikuti kurang dari 100 orang atau kurang dari 10 persen. Padahal, ditargetkan sebanyak 1.041 pedagang yang akan divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Kasil Rohmat mengatakan minimnya peserta vaksin hari pertama di Pasar Ngemplak karena kurangnya koordinasi. Daftar yang diserahkan pihak pasar pada pihaknya adalah daftar pemilik kios.
"Sedangkan yang beraktivitas di pasar kebanyakan adalah karyawan maupun orang lain, sehingga beberapa dari mereka yang saat itu hendak mengikuti vaksinasi namanya belum terdaftar sebagai calon penerima vaksin, " ujarnya, Rabu 24 Februari 2021.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tulungagung, Imroatul Mufidah mengatakan akan segera melakukan evaluasi terkait minimanya antusias pedagang untuk mengikuti vaksinasi.
"Kami akan evaluasi dan melakukan sosialisasi lagi. Termasuk apakah nantinya, pedagang yang menolak vaksinasi akan dilarang berdagang di pasar, " tandasnya.
Rencananya, vaksinasi di Pasar Ngemplak akan digelar selama tiga hari. Namun melihat capaian saat ini, tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang. Proses pendaftaran vaksinasi bagi para pedagang juga dipermudah cukup dengan menunjukkan KTP.
Pedagang pasar menjadi salah satu fokus sasaran dalam vaksinasi tahap dua karena pasar di nilai menjadi lokasi yang rawan penyebaran covid-19 . Namun selama penerapan PPKM, pasar tetap diijinkan beroperasi karena termasuk sektor esensial.
(TOM)