Fakta Seputar Isra Mikraj yang Perlu Kamu Ketahui

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Clicks: Setiap 27 Rajab, umat Muslim memperingati salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni Isra Mikraj. Pada tahun ini, Isra Mikraj jatuh pada Kamis, 11 Maret 2021.

Isra Mikraj mengisahkan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW menuju Sindratul Muntaha atau langit ke tujuh. Tentunya, lebih afdal bila umat Islam mengenal lebih dekat tentang peristiwa suci tersebut.

Apakah kamu tahu, dalam perjalanan itu Rasulullah akhirnya berdialog dengan Allat SWT di Sidratul Muntaha. Tak hanya itu, perintah salat lima waktu dalam sehari yang wajib dilakukan seluruh umat Islam juga turun dalam persitiwa tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan fakta seputar Isra Mikraj yang kamu perlu ketahui.

1. Latar belakang Isra Mikraj

Tidak banyak umat Muslim yang mengetahui latar belakang dari Isra Mikraj. Ternyata, perjalanan rohani yang dilakukan oleh Rasulullah tak lain untuk menghiburnya.
 
Peristiwa itu mencuat setelah Rasulullah sedang mengalami keadaan duka. Waktu kejadian yang menyebabkan kesedihan Rasulullah itu dikenal dengan sebutan tahun kesedihan atau Amul Huzni. 
Amul Huzni diperkirakan oleh para ulama terjadi pada tahun ke-10 atau ke-11 masa kenabian.

Pada tahun tersebut, Rasulullah ditinggal selamanya oleh istri tercinta Khadijah. Khadijah dikenal sebagai sosok yang setia menemani dan menghibur Rasulullah di kala ia sering dihujat oleh orang lain.

Tak hanya sampai di situ, paman Rasulullah yang bernama Abu Thalib juga meninggalkannya tak lama berselang. Sosok Abu Thalib sangat penting bagi Rasulullah. Apalagi, di masa-masa awal dakwah Islam.

Kesedihan Rasulullah pun masih berlanjut. Sepeninggal Abu Thalib, musuh kaum muslimin semakin seenaknya kepada Rasulullah, Rasulullah diintimidasi, bahkan mereka juga berani membuang kotoran di pundak Rasulullah.

Akhirnya, Allah pun ‘menghibur’ Rasulullah dengan mengangkatnya ke surga tertinggi sampai dia bertemu dan berdialog langsung dengan Allah. 

“Pada dasarnya peringatan itu hanya untuk memotivasi dan menyemangati, bukan dalam konteks ibadah (ibadah dalam arti ibadah ritual khusus). Namun, peringatan hari itu juga memuat beberapa hikmah,” tulis Aceng Zakaria dalam ‘Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir’, 2019.

2. Terjadi dalam waktu yang singkat

Ketika kita membayangkan sebuah perjalanan hingga menembus ke lapisan langit ketujuh, pasti kita memikirkan hal itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Tetapi, berbeda halnya dengan peristiwa Isra Miraj.

Isra Mikraj hanya terjadi salam satu malam, bahkan tidak sampai satu malam penuh. Hal itu sangat menakjubkan, karena jarak dari Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsha di Palestina saja sekitar 1.500 kilometer. 

Normalnya, dengan menggunakan unta, perjalanan membutuhkan 40 hari. Sedangkan Rasulullah bisa menempuh itu dengan beberapa jam saja. Belum lagi, setelahnya Rasulullah juga melanjutkan perjalanannya untuk naik menuju langit ketujuh.

3. Ujian selama perjalanan

Walaupun tujuannya untuk menghibur Rasulullah pada Amul Huzni, ternyata Rasulullah juga diberikan beberapa ujian selama perjalanan. Ujian pertama, Rasulullah dihadapkan dengan dua pilihan minuman. Satu gelas berisikan khamr (alkohol) dan gelas lainnya berisikan susu. Rasulullah pun memilih susu karena lebih bersih dan sehat.

Ujian kedua, setan mengganggu Rasulullah untuk menguji keimanannya. Namun, hal ini tak berhasil berkat keimanan Rasulullah yang sangat kuat dan ia pun berhasil melewati ujian tersebut.

Terakhir, layaknya laki-laki yang memiliki hawa nafsu lebih besar, Rasulullah pun diuji dengan digoda oleh perempuan. Namun, lagi-lagi hal itu bisa dilewatinya.

4. Perintah salat wajib lima waktu dalam sehari

Salat lima waktu dalam sehari wajib dilakukan hukumnya dalam Islam bagi umat Islam yang sudah balig. Allah SWT pun berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 78 yang berbunyi:

Aqimis-salata lidulukisy-syamsi ila gasaqil-laili wa qur ‘anal-fajr, inna qur ‘anal-fajri kana masy-huda

Artinya: “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salah subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

Perintah salat lima waktu ini turun saat Isra Mikraj. Awalnya, Rasulullah mendapatkan perintah untuk menunaikan salat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Karena merasa berat, Rasulullah memohon kepada Allah untuk meringankan perintah salat dengan puluhan rakaat itu untuk umat Islam. Akhirnya, Allah pun mengabulkan permintaan itu dan menjadikan salat wajib menjadi lima waktu dalam sehari.

 


(SYI)

Berita Terkait