SURABAYA: Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Provinsi Jatim periode 2022-2026 di bawah kepemimpinan Aries Agung Paewai resmi dilantik di Gedung BPSDM Jatim, Surabaya, Minggu, 4 September 2022.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GABSI, Miranda S Goeltom. Uniknya, pelantikan dilakukan di tengah-tengah atlet bridge yang sedang berlomba dalam Turnamen Piala Kemerdekaan.
Usai dilantik, Ketua GABSI Jatim Aries Agung Paewai berkomitmen untuk kembali menggairahkan olahraga Bridge di Jatim. Termasuk akan mengembangkan olahraga ini hingga ke pondok pesantren.
“Bridge sudah masuk sekolah akan kita kembangkan terus, termasuk untuk mencari bibit atlet dari santri. Mereka cukup punya potensi besar untuk menjadi atlet bridge, karena santri ini pintar-pintar. Bridge ini olahraga halal, kita akan kenalkan ke pondok pesantren, ” ucapnya menipis stigma negatif tetang olahraga kartu ini.
Selain memasyarakatkan brigde, Aries juga akan melakukan pemetaan melihat potensi atlet-atlet di daerah. Ini dilakukan sebagai upaya mencari bibit atlet terbaik di Jatim untuk bisa berpertasi di nasional maupun internasional.
BACA: Bukan Hanya Menguji Kapal, Menpora Pakai Lab Hidrodinamika untuk Pengembangan Atlet
“Pertama, melakukan pemetaan. Disampaikan Ibu Ketum tadi bahwa Jatim punya atlet yang banyak tapi kita minim prestasi. Maka oleh sebab itu kita butuh pemetaan di mana sih atlet potensial,” ujar Aries yang juga menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur ini.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim itu juga bertekad akan memperbanyak event mulai dari tingkat anak-anak sampai senior.
“Paling penting pembinaan usia dini. Maka itu kemarin saya memberanikan diri melalui Dispora agar Bridge bisa masuk POPDA. Nantinya setelah ikut POPDA, kami akan kolaborasi dengan pemprov lain agar bisa kerja sama dengan Jatim agar masuk POPNAS karena untuk masuk POPNAS minimal harus 10 daerah,” tandasnya.
“Kemudian, O2SN juga yang dilakukan Dinas Pendidikan. Itu penting karena pembibitan yang jadi akar permasalahan pertama sehingga kita akan menghasilkan generasi Bridge yang qualified,” pungkasnya.
Sementara Miranda Goeltom menyampaikan jika pelantikan ini tidak hanya kegiatan rutin organisasi sesuai dengan AD/ART, namun menjadi tonggak awal bagi pengurus baru untuk dapat membawa Jatim berprestasi.
“Sejak masa kepemimpinan saya pada 2022-2006, Jatim yang mendukung saya dan bridge bisa masuk sekolah. Hasilnya kelihatan sekali, betapa berbuahnya banyak atlet yang lahir. Jadi, Jatim adalah gudang atlet yang harus dipelihara,” ungkap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu.
Selain itu, Miranda Goeltom berharap pengurus baru terus menggairahkan cabor tersebut ke semua elemen masyarakat. Termasuk di lingkungan sekolah agar muncul bibit-bibit atlet baru yang berprestasi.
Ia pun mengacungi jempol terhadap terhadap terobosan Ketua Umum Gabsi Jatim, Agung Paewai Aries yang lebih dahulu mendorong agar cabor Bridge dipertandingan dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA).
“Karena itu kan pembibitan dari siswa, lalu dari situ kita naikkan ke atas. Tinggal kepala Dinas Pendidikan maupun olahraga bisa berkomunikasi dengan dinas provinsi lain agar cabor Bridge bisa dipertandingkan di POPNAS,” ujarnya.
(TOM)