11 Ekor Anjing Pelacak Temukan 13 Jenazah Korban Erupsi Semeru

Anjing pelacak dari Unit K9 milik Polda Jatim dan Mabes Polri diterjunkan untuk mencari korban erupsi Semeru (Foto / Metro TV) Anjing pelacak dari Unit K9 milik Polda Jatim dan Mabes Polri diterjunkan untuk mencari korban erupsi Semeru (Foto / Metro TV)

LUMAJANG : Pasukan anjing pelacak Mabes Polri dan Polda Jawa Timur sukses membantu pencarian korban erupsi Gunung Semeru. Sejak hari kedua erupsi, tim K-19 tersebut telah berhasil menemukan 13 jenazah yang tertimbun material vulkanis. Setidaknya ada 11 ekoe anjing yang dikerahkan untuk mencari para korban.  

"Tim tersebut menyisir sejumlah wilayah terdampak, terutama di lokasi terparah Curah Kobokan dan Kampung Renteng," Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Selasa 14 November 2021.

Menurut Gatot, terdapat 25 titik bau yang berhasil diendus anjing pelacak, dan menjadi petunjuk anggota satgas dari Tim SAR Gabungan dalam mengerahkan alat berat untuk melakukan penggalian skala besar. Gatot mengatakan, belasan ekor anjing itu tetap akan disiagakan selama operasi pencarian yang dikomandoi satgas pencarian korban bencana alam Gunung Semeru berlangsung.

“Tentu ini komitmen kami sejak awal. Bahkan upaya pencarian korban juga termasuk operasi kemanusiaan aman nusa yang diperintahkan Kapolri. Kami akan menyiagakan unit satwa itu hingga berakhirnya operasi pencarian yang dikomandoi satgas," tuturnya.

Baca Juga : Korban Meninggal Bencana Semeru Bertambah Menjadi 48 Orang

Gatot menegaskan siap menambah unit satwa jika dibutuhkan. "Kami selalu mengevaluasi semua progres kinerja dari hari ke hari, selama operasi pencarian. Kami akan siap jika memang dibutuhkan unit satwa tambahan dalam upaya perluasan medan pencarian korban," tandasnya.

Sangar Memiliki Nama Unyu

Belasan anjing pelacak milik Unit K-9 Polda Jatim memiliki nama-nama lucu dan menggemaskan. Nama-nama itu bahkan jauh dari kesan sangar dan gahar sebagaimana perawakan anjing-anjing pintar tersebut. Informasi yang dihimpun, nama lucu dan menggemaskan itu sengaja diberikan untuk menciptakan chemistry yang kompak, serasi, laiknya teman.

"Tujuannya saat menjalankan tugas dan misi anjing dan pawangnya dapat melaksanakannya dengan penuh semangat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

Gatot mencontohkan, salah seorang pawang anjing Bripka M Sahid memanggil nama anjingnya dengan sebutan Lupita. Sedangkan Brigadir Brigadir Andri, dari Unit Satwa Polda Jatim, menamai anjingnya dengan sebutan Kimmy. "Malah Iptu Imam dari Polres Malang, menamai anjingnya dengan sebutan Sola. Padahal, anjingnya sangar," katanya.

Gatot mengatakan, meski lucu, anjing-anjing tersebut cukup pintar membantu tugas polisi, termasuk saat mencari korban erupsi Gunung Semeru. Anjing-ajing tersebut terlihat gesit meski berada di medan yang sulit dan cuaca tak menentu.

"Karena itu, kondisi kesehatan anjing K-9 yang bertugas di sana, tetap menjadi perhatian utama," katanya. Gatot mengatakan, selain diberikan asupan makanan dan minuman lebih banyak dari porsi biasanya, anjing-anjing juga diberi vitamin penambah daya tahan tubuh khusus hewan. "Asupan makanan dan gizi ini penting karena medan di wilayah terdampak erupsi Semeru cukup luas dan sulit," katanya.


(ADI)

Berita Terkait