BOJONEGORO : Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya resmi menghentikan pencarian korban perahu tenggelam di penyeberangan Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Penghentian dilakukan setelah melalui rapat pembahasan dan evaluasi yang dilakukan di Posko 1 Balai Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, Selasa 9 November 2021.
Sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional PK No 5 tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Operasi SAR Pasal 51 ayat 3, operasi SAR telah dilaksanakan selama tujuh hari dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban. Selain itu, seluruh area pencarian berdasarkan SAR MAP telah dilakukan dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban.
“Apabila ada tanda-tanda ditemukannya korban, pelaksanaan operasi SAR akan dibuka kembali,” salah satu poin dalam berita acara penghentian pencarian yang ditanda tangani oleh On Scene Commander, Basarnas Surabaya, Farid Kurniadi.
Baca Juga : Tega, Ibu di Surabaya Diduga Bekap Anaknya Hingga Tewas
Setidaknya masih ada 4 korban yang belum ditemukan. Mereka adalah Erma Azila Fitrianti (27) warga Dusun Mruwud RT 4 RW 2 Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Sutri (50) perempuan asal Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Dedi Sutio Nugroho (25) warga RT 02 RW 01 Dusun Secang, Desa Ngandong Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban dan Arifin (29) asal Dusun Banteng, Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.
(ADI)