MAGETAN : Pencurian yang terjadi di Pasar Parang, Magetan sangat meresahkan. Pasalnya beberapa bulan terakhir, tercatat sudah terjadi 6 kali pencurian di pasar tradisional terbesar di Kecamatan Parang itu. Minimnya sistem keamanan pada pasar membuat aksi ini berulang dan satupun kasus pencurian belum terungkap.
Seperti aksi pencurian yang menimpa toko kelontongan milik Sarkum, ratusan bungkus rokok berhasil digondol kawanan maling pada Rabu 22 Juni 2022 malam. Akibatnya, pedagang ini merugi hingga Rp25 juta lebih.
Sebelumnya pencurian juga dialami pedagang kelontong yakni Siti yang tokonya bersebelahan dengan toko Sarkum. Tokonya dibobol ratusan bungkus rokok berhasil dibawa. Kerugian saat itu yang diderita Rp15 juta lebih.
“Saya sampai kapok meninggal rokok di toko. Selesai jualan saya bawa pulang sekarang tidak lagi saya tinggal di toko. Tidak aman,” kata Siti, Jumat 24 Juni 2022.
Dari keterangan dua korban, pencuri selalu beraksi di Rabu malam usai salah satu produsen rokok terkenal datang mengirimkan barang. Malamnya pasti dibobol, utamanya semua rokok mahal.
Baca juga : Diduga Curi Tas Pedagang Pasar Magetan, Emak-emak Ditangkap
“Toko pak Sarkum juga Rabu usai produsen mengirim barang. Di toko saya pelaku menggunakan linggis untuk mencongkel gembok toko. Bahkan linggis yang digunakan sempat tertinggal,” jelasnya.
Siti menceritakan, seluruh toko kelontong di pasar Parang pernah dibobol semua, sebelum toko miliknya, ada toko Parang Mas juga mengalami nasib serupa. Kerugian yang diderita lebih besar, sekitar Rp50 juta lebih. Total 6 kali pada 6 toko yang jadi korban. Kerugian total semuanya Rp100 juta lebih.
“Dari 6 kali kejadian tersebut satu pun belum ada yang berhasil diungkap atau ditangkap polisi pelakunya. Minim saksi dan tidak ada CCTV yang dipasang pada pasar, Polisi sulit mengungkap kayaknya,” imbuhnya.
Peristiwa pencurian sebanyak 6 kali di pasar Parang ini sudah sangat meresahkan bagi para pedagang setempat. Mereka berharap pengelola pasar meningkatkan keamanan dengan memasang CCTV atau menambah jumlah penjaga malam. Kemudian pihak kepolisian juga diminta untuk serius menangkap pelaku.
(ADI)