Kiprah Mbah Kholil dalam Perjuangan Islam dan Kemerdekaan Indonesia

Kyai Syaikhona Kholil Bangkalan (Istimewa) Kyai Syaikhona Kholil Bangkalan (Istimewa)

SURABAYA : Jasa Kyai Syaikhona Kholil dalam proses kemerdekaan bangsa Indonesia begitu besar. Beliau beperan penting dalam perlawanan kolonialisme yang menjajah bangsa. Lewat pesantren yang ia dirikan, Mbah Kholil mampu menggerekkan santri-santrinya untuk melakukan perlawanan di wilayah tapal kuda dan pesisir Jawa Tengah.

Beberapa di antara nama murid Mbah Kholil. Dikenallah beberapa tokoh penting dalam Islamisasi Nusantara melalui organisasinya masing-masing. Seperti, Kiai Hasyim Asy?ari yang  berasal  dari  Jombang. Tokoh yang mendirikan  organisasi Islam terbesar  di Pulau   Jawa   yang   bernama   Nahdlatul Ulama (NU).
Lahirnya organisasi terbesar  di  Jawa  itupun  merupakan  hasil dari proses kreatif Kiai Kholil yang telah melibatkan diri dalam mewadahi kemampuan  dakwah  santrinya  di  bidang politik.  

Santri Mbah Kholil lainnya yang cukup aktif berjuang pada masa revolusi kemerdekaan adalah K.H. Abdullah Sajjad. Pada saat agresi militer Belanda II tahun 1947, beliau memimpin Laskar Sabilillah di Sumenep.

Selanjutnya, K.H. Zaini Abdul Mun?im. Murid Mbah Kholil asal Madura ini terlibat aktif dalam perjuangan membela hak-hak rakyat, mebela keutuhan   bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada masa penjajahan Jepang, beliau dipercaya sebagai pimpinan Barisan Pembela Tanah Air (PETA). Selanjutnya, pada masa perangkemerdekaan, beliau juga dipercaya sebagai pimpinan Sabilillah ketika melakukan serangan umum  tanggal  16 Agustus 1947 terhadap tentara Belanda yang menguasai Kota Pamekasan.

Beliau termasuk sebagai tokoh pejuang menjadi target operasi Belanda, yang   dikejar-kejat karena kegigihannya dan sikap pantang menyerah dalam melawan kekuatan penjajah.

Nama K.H. Saleh Lanteng Banyuwangi juga tak kalah penting. Murid Mbah Kholil satu ini metrupakan seorang pendekar sakti keturunan Kesultanan Palembang Sumatera. Selama di Bangkalan, beliau belajar berbagai ilmu termasuk     ilmu-ilmu kesaktian yang digunakan secara  langsung untuk memperbaiki masyarakatnya.  

Selain nama-nama tersebut di atas, santri Kiai Kholil yang juga menjadi tokoh  penting adalah K.H. Asy?arie Wonosari. Beliau memiliki kemampuan untuk   merangkul para penjahat untuk kembali kepada ajaran Islam dan melawan  penjajah.

Beliau juga mendirikan Pondok Pesantren Daruth Tholabah serta menjadi Pembina Pertama Jam?iyah Nahdlatul Ulama di wilayah Kabupaten Bondowoso. Pondok ini kemudian menjadi basis pengembangan ilmu agama, perjuangan kemerdekaan dan perlawanan terhadap penjajah.

 


(ADI)

Berita Terkait