SURABAYA : Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, bukan disebabkan bentrokan antar suporter. Kebanyakan korban meninggal dunia karena sesak napas akibat gas air mata hingga berdesak-desakan.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema," katanya, Minggu 2 Oktober 2022.
Hal ini diketahui setelah Mahfud mendapatkan laporan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kapolda Jatim Nico Afinta. Dia menambahkan, pada pertandingan Arema Vs Persebaya itu, suporter Surabaya tidak boleh menonton di stadion.
"Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema," katanya.
Baca juga : Update Tragedi Kanjuruhan, Korban Tewas Menjadi 174 Orang
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter," katanya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa pemerintah akan menangani kasus kerusuhan ini dengan baik. "Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," kata dia.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa," kata Mahfud.
(ADI)