Telegram dan WhatsApp Saling Sindir di Twitter, Kenapa?

Telegram menyidir WhatsApp dengan membagikan foto evolusi dari logo Recycle Bin yang ada di Windows, lengkap dengan tahunnya (Foto / Istimewa) Telegram menyidir WhatsApp dengan membagikan foto evolusi dari logo Recycle Bin yang ada di Windows, lengkap dengan tahunnya (Foto / Istimewa)

JAKARTA : Aksi saling sindir dari dua aplikasi besar, yakni Telegram dan WhatsApp menjadi trending topic di twitter. Saling sindir ini dipicu terkait keamanan data pengguna (privasi data). Terbaru, Telegram membagikan foto evolusi dari logo Recycle Bin yang ada di Windows, lengkap dengan tahunnya.

Namun, di foto terakhir gambar tong sampah tersebut diberi logo WhatsApp dan Facebook, sebagai induk perusahaan. Foto itu sepertinya memiliki arti tahun ini adalah saatnya membuang aplikasi WhatsApp dan Facebook.

Menariknya, cuitan akun @telegram itu direspons oleh akun resmi WhatsApp. "Admin Telegram: "... dan yang tidak diketahui orang adalah kami tidak menggunakan enkripsi end-to-end secara default"," saut akun @whatsapp.

Kemudian Telegram kembali membalasnya dengan kalimat sindiran, sambil menegaskan penggunanya tahu cara kerja aplikasinya. "@whatsapp pengguna kami tahu bagaimana ini (enkripsi end-to-end) bekerja. Anda, bicara saja dengan tangkapan layar ini yang mengatakan bahwa Anda pembohong," tulis Telegram, sambil menyertakan hasil tangkapan layar.

Isi tangkapan layar tersebut berupa perpesanan di WhatsApp. Pesannya berisikan sebuah pesan yang dikirimkan seseorang kepada pengguna WhatsApp lain. Pesannya bertuliskan:

1. Apple bisa akses pesan ini karena saya mencadangkannya di iCloud.
2. Google bisa akses pesan ini karena Anda mencadangkannya ke Google Drive.
3. WhatsApp bisa akses pesan ini karena kita bisa memulihkannya di perangkat bersih hanya menggunakan nomor telepon kita.

Lalu pengguna lainnya dalam tangkapan layar itu menjawab: "Tunggu, pesan di atas itu bohong?" Ketika ingin mengirimkan pesan baru ke pengguna lain, pada bagian paling atas, secara otomatis sistem di WhatsApp menampilkan pengumuman yang berisi: "Pesan dan telepon (di WhatsApp) terenkripsi end-to-end. Tidak ada satupun di luar pesan ini, bahkan WhatsApp sekalipun, bisa membaca atau mendengarkannya. Ketuk untuk mempelajarinya".

Kedua aplikasi perpesanan itu memang tengah bersaing untuk menarik pengguna sebanyak-banyaknya. Meski masih mendominasi, tetapi jumlah pengguna WhatsApp menurun pasca mengeluarkan kebijakan barunya di awal tahun ini.

Sementara itu, pengguna Telegram belakangan meningkat. Aplikasi perpesanan lainnya, Signal, juga mengalami peningkatan pengguna, setelah WhatsApp mendapat sorotan terkait isu keamanan data.

 


(ADI)

Berita Terkait