JOMBANG: Miris dirasakan warga yang tinggal di Kawasan desa pelosok di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Minimnya fasilitas dan infrastruktur, membuat warga kian sulit untuk beraktifitas.
Bahkan, untuk sekedar berobat, salah seorang warga Dusun Rapah Ombo, Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan harus ditandu menyusuri jalan setapak yang memakan waktu 2 jam untuk bisa menuju ke rumah sakit.
Dengan cara ditandu, warga bernama Sigun dibawa keluarga tetangganya ke rumah sakit dengan cara berjalan kaki menyusuri tebing dan jalan setapak. Sigun yang menderita sakit saluran kencing ini, dimasukkan ke dalam sarung yang kemudian diikat ke sebuah kayu.
Dalam rekaman video amatir warga ini, Sigun dibawa menyusuri jalan setapak, menyusuri hutan sejauh 8 kilometer. Tak hanya menyusuri jalan setapak.
BACA: Janjikan Minyak Goreng Murah, Perempuan Jombang Tipu Rp 1 Miliar
Sigun juga harus dibawa oleh puluhan warga agar bisa sampai tujuan. Sebab, jika tidak saling bahu-membahu dan bergotong royong, medan berat akan sulit ditaklukkan karena perjalanan memakan waktu selama dua jam lebih.
Selain harus menyusuri jalan setapak, untuk sampai di tujuan warga harus memutar melalui Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Nganjuk yang merupakan akses terdekat. Jika dipaksakan melalui jalan biasa menuju Jombang, jaraknya akan semakin jauh dan membutuhkan waktu selama 5 jam.
Menurut salah satu keluarga pasien, minimnya fasilitas dan sarana prasana di desa membuat warga kesulitan untuk berkativitas. Apalagi jika musim hujan datang, kondisi jalan tidak bisa dilalui kendaraan dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh 8 sampai 9 kilometer.
“Jalan kaki dua jam perjalanan. Gak bisa naik mobil kondisi jalannya itu. Jalan setapak itu. Tadi lewat ngajuk kalau lewat nganjuk jauh lagi. Ya kalau kondisi hujan memang begitu terus. Ya minta diperbaiki jalannya saja,”
ujar Mustain menantu Sigun
Dengan penuh perjuangan, kini Sigun sudah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jombang. Sementara, warga berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi warga yang tinggal di pelosok dengan serba keterbatasan.
(TOM)