Stok beras merosot akibat pedagang di Kota Malang, Jawa Timur, harus menebus beras dengan uang tunai ke distributor. Pasokan beras di pasar mulai dikendalikan oleh distributor sebab beras bulog terus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna stabilisasi harga.
Stok beras kemasan sekitar 16 merek terus berkurang, sekarang hanya 3 ton dari sebelumnya bisa 5 ton," tegas pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Supriyono, dikutip dari Media Indonesia pada Kamis, 7 Maret 2024.
Supriyono mengatakan bahwa sebelumnya distributor di Malang mengizinkan pengulak beras untuk membayar setelah pengiriman. Waktu pembayaran dapat mundur dalam sepekan. Akan tetapi, terdapat aturan baru terkait pembayaran harus tunai.
"Ini yang memberatkan kami karena tidak memiliki modal," keluh Supriyono.
Hal ini menyebabkan stok beras di lapak Supriyono menurun 2 ton. Namun, Supriyono tetap menjual berbagai beras kemasan kecuali SPHP bulog.
Namun, kebanyakan konsumen mencari beras bulog karena harganya lebih murah dibandingkan dengan beras kemasan lain. Harga beras medium saat ini sudah turun Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogram meski masih masih di atas harga eceran Rp 10.900 per kilogram.
"Beras kemasan 5 kg lahap Rp76.000, mentari Rp77.000, lombok Rp83.000 dan sedap wangi Rp80.000," imbuh Supriyono.
(SUR)