KEDIRI : Motif pembacokan membabi buta yang dilakukan oleh Riyanto (35) terhadap 10 orang di Kabupaten Kediri masih menjadi teka-teki. Pemecatan dari tempat bekerja sebagai kuli bangunan disebut-sebut melatar belakangi pelaku melakukan aksi penyerangan terhadap keluarga dan para tetangganya itu.
Menurut Kepala Urusan Kesra Desa Pojok Suhudi, sebelumnya Riyanto bekerja pada proyek pembangunan rumah. Dia ikut Yeri, tetangganya. Tetapi karena pelaku kerap bolos kerja, akhirnya diberhentikan.
“Untuk motiv kita masih meraba-raba. Mungkin karena kerjaanya dipecat. Dulu, dia kuli batu. Kemudian, kerja, masuk, tidak masuk akhirnya majikannya memberhentikan,” jelas Suhudi, Selasa 8 Maret 2022.
Setelah menikah, Riyanto ikut kerja pada proyek pembangunan rumah selama kurang lebih satu tahun terakhir. Posisinya sebagai kuli batu. “Untuk proyek terakhir baru berjalan dua bulan. Kemudian dipecat itu,” imbuhnya.
Baca juga : Pelaku Pembacokan Kediri Dikenal Baik, Berubah Setelah Ikuti Pengajian
PHK tersebut cukup memukul mental Riyanto. Sulung dari dua bersaudara pasangan Siswo dan Tuminah itu menjadi sering murung. Namun, karena dikenal tertutup, pelaku tidak pernah bercerita tentang masalahnya. Hal itu yang diduga melatar belakangi Riyanto melakukan aksi pembacokan membabi buta.
Sementara itu, pihak kepolisian belum bersedia mengungkap motif pelaku. Mengingat, pelaku belum berhasil dimintai keterangan. Untuk memudahkan penyelidikan, pelaku dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri untuk diperiksa kejiwaanya.
Sebelumnya, Riyanto mengamuk dan melakukan aksi pembacokan terhadap 10 orang di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Akibatnya, tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka. Tiga jenazah korban sudah dimakamkan dalam satu liang lahat, sedangkan lima korban luka kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan dua korban luka lainnya sudah diperbolehkan pulang.
(ADI)