SURABAYA: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya menekan kemiskinan dan membantu anak-anak di Kota Pahlawan, Jawa Timur. Salah satunya, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat menangani anak gizi buruk dan stunting.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Surabaya, Rini Indriyani, meminta warga untuk tidak segan melapor lurah dan camat ketika ada kerabat yang mengalami gizi buruk atau stunting. Hal ini bertujuan agar segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh kader PKK untuk melakukan pendataan ibu hamil terutama yang berisiko kehamilannya," kata Rini dikutip dari Antara, Jumat, 8 April 2022.
Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu mengatakan pihaknya bersama Baznas, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, gencar memberikan perhatian kepada anak gizi buruk dan stunting di Kota Surabaya. Seperti, berkunjung ke dua lokasi rumah anak penderita hidrosefalus di wilayah Kecamatan Lakarsantri pada Kamis, 7 April 2022.
BACA: Peringati Hari Gizi Nasional, Ketua TP PKK Gresik Ajak Atasi Stunting dan Obesitas
Pertama, Rini mengunjungi rumah anak laki-laki berusia tiga tahun di Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Balita penderita hidrosefalus itu mendapat pendampingan khusus dari Pemkot Surabaya hingga kondisinya normal.
Rini memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dinsos Surabaya Rp200.000 ribu per bulan dan uang tunai dari Baznas Rp300.000 per bulan, serta sembako, kasur, bantal, pampers, dan susu.
Kemudian, Rini melanjutkan perjalanan menuju Bangkingan Gang I No. 1, Surabaya. Dia menjenguk Muhammad Ali Putra, balita berusia dua bulan yang mengalami hygroma colli atau benjolan di leher.
"Saya ucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepada anak-anak ini. Semoga bisa meringankan beban kedua orang tuanya, semoga kedepannya tidak ada lagi anak-anak stunting dan gizi buruk," harap dia.
(UWA)