JEMBER : Pasca tragedi ritual maut di pantai Payangan Jember, sejumlah warga akhirnya angkat bicara soal Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang berada di Kecamataman Sukorambi, Jember. Menurut warga, padepokan ini memang banyak pengikutnya. Bahkan kerap menjalankan solawat atau mirip pengajian untuk pengobatan.
"Kalau kami dengar ya seperti solawatan. Tapi ya mohon maaf banyak yang meyimpang," kata Iswan, warga setempat Senin 14 Februari 2022.
Pasca tragedi ritual maut di Pantai Payangan Jember, padepokan yang di pimpin Nur Hasan terlihat sepi. Rumah tersebut terlihat dikunci dan hanya lampu penerangan dari dalam rumah. Nur Hasan sedang berada di rumah sakit untuk perawatan medis paskaritual maut yang juga menyeret dirinya sebagai korban ganasnya ombak Pantai Payangan Jember.
"Hari-hari tertentu ada kegiatan. Jemaahnya cukup banyak, sekitar sini saja," imbuhnya.
Iswan menilai, kegiatan di lokasi tersebut kurang lebih digelar sejak tiga tahun. Diketahui, jika Nur Hasan merupakan pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara. Dia diduga sebagai orang yang menjadi pemimpin kegiatan ritual di Pantai Payangan itu.
Baca juga : Pimpinan Ritual Maut Pantai Selatan Jember Selamat, Polisi Selidiki Unsur Pidana
Sebelumnya rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara sebanyak 24 orang, termasuk sopir menggunakan armada Minibus Elf dengan Nopol DK-7526-VF berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Sabtu malam, 12 Februari.
Setelah tiba di Pantai Payangan, sebanyak 20 orang menggelar ritual di tepi pantai, sedangkan empat orang lainnya terdiri atas sopir, satu balita, dan dua lansia berada di sekitar area parkir kendaraan pada Minggu dini hari.
Saat ritual baru berlangsung satu jam, tiba-tiba ombak besar laut selatan menerjang Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang bergandengan tangan sambil melakukan kegiatan ritual di tepi pantai.
Tim SAR menemukan peserta ritual sebanyak 11 orang meninggal dan sembilan orang selamat, sedangkan empat orang yang berada di area parkir selamat, sehingga total korban selamat sebanyak 13 orang.
(ADI)