Heboh CCTV Tragedi Kanjuruhan Hilang, Polri: Clear, Tidak Ada yang Dihapus!

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo/medcom,id Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo/medcom,id

JAKARTA: Kabar adanya rekaman CCTV dalam Tragedi Kanjuruhan yang dihapus dibantah oleh Polri. Awalnya, dugaan itu dilontarkan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)  Choirul Anam.

"Itu sudah clear (jelas), tidak ada yang dihapus, kan Cak Anam sudah sampaikan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin, 24 Oktober 2022.

SSebelumnya, Choirul Anak berkunjung ke Malang, Jawa Timur, dan mendatangi Stadion Kanjuruhan pada Kamis, 20 Oktober 2022. Salah satu agenda Komnas HAM adalah memeriksa rekaman CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan.

Hal itu untuk mendalami temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal ada rekaman CCTV yang hilang. Rekaman itu terdapat pada CCTV di lobi utama dan area parkir stadion dengan durasi 3 jam 21 menit.

BACA: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi Jadi 135 Orang

Komnas HAM meminta penjelasan teknisi di Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan hasil temuan sementara, Komnas HAM mendapat penjelasan bahwa CCTV di area parkir diketahui baru saja diganti pada Jumat, 30 September 2022, atau sehari sebelum pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung.

"Karena ada pergantian kamera, instalasinya dikatakan belum selesai sampai akhirnya pada hari H kejadian (Tragedi Kanjuruhan). Sehingga ada yang terekam dan tidak, karena ada koneksi IT yang tidak tersambung, antara induk CCTV dengan kamera baru yang dipasang. Penyebabnya karena belum diinstal dengan sempurna," jelas Anam di Stadion Kanjuruhan, Kamis, 20 Oktober 2022.

Sedangkan CCTV kedua yang ada di area lobi utama, Anam menegaskan tidak ada rekaman yang hilang. Saat ini, tim dari Komnas HAM tengah menyalin semua rekaman CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan.

"Setelah kami cek, ternyata rekaman ada mulai pukul 21.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari ditanggal 2 Oktober 2022. Semuanya itu masih ada barangnya. Kenapa disebut tidak ada barangnya, kita tidak tahu," imbuh Komisioner bidang Penyidikan dan Pemantauan Komnas HAM itu.

Sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.

 


(TOM)

Berita Terkait