Foto guguran lava pijar Gunung Semeru yang berhasil tertangkap kamera pos pantau gunung sawur di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang Minggu dini hari.
Menurut laporan pos pantau yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, jarak luncur lava pijar masih aman karena hanya mencapai radius 500 hingga 1000 meter dari puncak kawah jonggring saloko.
Guguran lava pijar ini terjadi lantaran tekanan magma dari dalam gunung terus meningkat, bibir bukaan kawah yang labil karena sering terjadi hujan dan angin kencang membuat material vulkanik berupa lava pijar di bukaan kawah longsor ke arah tenggara Gunung Semeru.
"Meski begitu, kami memastikan jika guguran lava tersebut masih aman karena masih sangat jauh dengan pemukiman warga," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Dari data pos pengamatan gunung api (PGA) Semeru periode 28 November 2020 pukul 00.00 – 24.00, Gunung Semeru mengeluarkan tujuh kali letusan dan 41 kali guguran, sepuluh kali hembusan dan dua kali tektonik jauh.
"Selain itu petugas juga mengamati terjadi tiga belas kali guguran lava pijar," ujarnya.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas di radius empat kilo meter dari puncak. Pasalnya dikhawatirkan awan panas sewaktu-waktu bisa terjadi.
(ADI)