MALANG : Perpecahan di tubuh klub sepak bola Arema sudah berjalan 9 tahun. Kondisi ini tidak hanya memecah belah kesatuan suporter, namun juga membuat gerah aremania. Hari ini, mereka menggelar aksi demonstrasi mendesak yayasan Arema mengakhiri dualisme.
Ribuan orang suporter aremania ini hanya membawa satu tuntutan utama, yakni mendesak ketua yayasan dan para petinggi di 2 klub arema yang terpecah duduk bersama dan mengakhiri dualisme tim singo edan.
Mereka khawatir, konflik berkepanjangan antara 2 manajemen klub Arema ini justru memecah belah persatuan suporter aremania. Sebab, selama ini aremania dikenal publik sepakbola nasional sebagai suporter militan, solid dan selalu berada di belakang arema saat bertanding di kandang maupun tandang.
"Kami berharap tim arema yang kini berlaga di liga 1 dan 3 kompetisi sepakbola profesional tanah air ini dapat duduk berdampingan bersama seluruh pengurus yayasan arema sesuai dnegan akta asli keluaran Kementerian Hukum dan HAM mencarai solusi terbaik demi Arema 1," kata Andi Sinyo, juru bicara aremania.
Massa aksi meminta bantuan walikota dan ketua DPRD Kota Malang menjadi fasilitator sekaligus mediator dialog damai kedua manajemen arema, demi bersatunya kembali tim singo edan seperti sebelum terpecah menjadi 2 kubu.
(ADI)