SIDOARJO : Kebahagiaan RU menjadi istri seorang anggota polisi hanya sekejap. Perempuan di Sidoarjo ini mengaku ditipu setelah ditalak tanpa alasan oleh suami sirinya, Aipda DN. Padahal, RU saat ini tengah hamil 5 bulan.
RU menceritakan kisah asmaranya dengan Aipda DN. Keduanya berkenalan di akun media sosial Tiktok tahun 2021. Usai berkenalan, saling tukar identitas jati diri. Karena oknum tersebut mengaku sudah beristeri, RU tidak menanggapi serius dan menganggap sebagai berkenalan biasa.
Seiring waktu berjalan sekitar beberapa minggu, oknum itu kembali mengirim pesan ke RU dan mengatakan melalui chat, saat ini sedang proses cerai dengan isterinya di Palembang dan hatinya butuh tempat curhat. “Ada chat pengakuan itu sampai sekarang saya simpan,” kata RU di perumahan GT Sidoarjo, Sabtu 23 Juli 2022.
Hubungan RU dengan oknum itu semakin akrap, karena setiap hari mengirimkan pesan. RU mengungkapkan, namanya perempuan jika mendengar curhatan orang, akhirnya tumbuh simpatik, dan dirinya terenyuh mendengar kisah-kisahnya. Dari semakin akrab, beberapa minggu kemudian, DN mengajak RU untuk nikah siri.
Tepatnya 14 Agustus 2021, nikah siri dilangsunkan di rumahnya, dengan penghulu yang menikahkan KH Imam Nawawi. Saat itu, semua pembiayaan, termasuk akomodasi perjalanan DN dari Palembang ke Surabaya, ditanggung oleh RU. Bahkan setelah nikah, DN juga seringkali meminjam uang RA dan membelikan handphone keluaran terbaru.
Baca juga : Oknum Wartawan di Jombang Cabuli Anak Tiri
“Namanya isteri, ada suami mengeluh soal handphone, tidak punya duit, ya tentunya akan menuruti permintaannya,” tukar RU.
Agustus nikah siri, Desember 2021 RU merasakan kehamilan. Tengah hamil itu, RU meminta untuk menikah secara resmi, tapi DN terus berkelit. Berjalan seiring waktu, bulan Aprilnya, DN ia ketahui dari tempat tugasnya sebagai Kapolpos Trans Subur Polsek Muara Lakitan Polres Musi Rawas Polda Sumsel, masih terikat pernikahan sah dan tidak menghadapi proses cerai.
“Dari situ saya kaget. April itu usai merayakan ulang tahun bersama di Palembang, usia kandungan memasuki sekitar 5 bulan secara tiba-tiba menalak saya melalui pesan whatsapp. Dan sejak itu HP DN tidak aktif. Saya ini menanggung segala macem, anak saya lahir tanpa bapak dan lainnya. Saya berani tes DNA dan apapun, kalau ini anak kandung Aipda DN,” ceritanya sambil meneteskan air mata.
RU sudah melaporkan perilaku DN pada jajaran instansi terkait, mulai melalui Polda Jatim, Div Propam Mabes Polri. RU juga mengaku mendapat teror akibat tudingan pelakor oleh pihak DN.
(ADI)