SURABAYA: Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso jengkel melihat penampilan penyerangnya, Junior 'Juninho' Silva, usai dipermalukan RANS Nusantara FC 1-2 pada lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis 16 September 2022.
"Saya sudah sampaikan ke Junior. Kamu mau bola seperti apa lagi? Berdiri bebas satu meter di depan gawang masih gagal cetak gol," kata Aji dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Amarah itu diarahkan Aji kepada Juninho lantaran membuang satu peluang emas untuk memperbesar keunggulan 1-0 yang sempat dimiliki Persebaya atas RANS. Peluang yang dimaksud Aji terjadi pada menit ke-57.
Menerima umpan dari Yamamoto tepat di muka gawang RANS yang dikawal Wawan Hendrawan, Juninho tampak kurang tenang mengendalikan bola dan malah kehilangan keseimbangan sehingga si kulit bundar bergulir menjauh. Akibatnya Wawan berkesempatan untuk merebut bola dan peluang Persebaya menambah keunggulan musnah begitu saja.
BACA: Amuk Bonek di Sidoarjo Usai Persebaya Ditekuk RANS, Polisi Tembakan Gas
"Padahal kalau itu berbuah gol maka permainannya akan berbeda dan anak-anak tampil semakin percaya diri," ucap Aji terlihat jengkel.
Kegagalan Juninho harus dibayar mahal sebab RANS kemudian mencetak dua gol balasan yang seluruhnya disumbangkan oleh Edo Febriansyah untuk membalikkan keadaan dan membawa pulang tiga poin penuh.
Tak hanya mengkritik Juninho, Aji juga menyoroti penampilan barisan pertahanannya yang ia sebut rapuh dalam meredam gempuran para pemain RANS.
Lini belakang Persebaya memang sudah mendapat ujian sebelum pertandingan bergulir lantaran Rizky Ridho absen akibat sanksi larangan bermain dan Leo Lelis harus menepi karena mengalami cedera.
Aji juga mengaku kecewa atas kegagalan kiper Andika Ramadhani mengamankan dengan baik bola tendangan jarak jauh gelandang Mitsuru Maruoka.
Juru taktik berusia 52 tahun itu menilai barisan pertahanan Persebaya kurang sigap mengawal pergerakan Edo, sehingga penggawa tim nasional Indonesia itu bisa mencetak dua gol pembalik keadaan.
"Sekali lagi, kami sangat menyayangkannya. Tampil dengan kondisi darurat dan sempat unggul, tapi hasil akhir tidak berpihak. Padahal secara umum penampilan anak-anak sudah mendominasi," kata Aji.
Hasil kontra RANS membuat Persebaya menelan kekalahan dalam tiga pertandingan beruntun, memantik luapan kemarahan para suporter yang turun ke lapangan setelah peluit bubaran dan melanjutkannya dengan aksi protes di kantor manajemen pada Kamis malam.
"Setelah ini jeda dua pekan kami akan manfaatkan sebagai evaluasi. Semua harus semakin ekstra keras berjuang," ujar dia menambahkan.
Selepas jeda internasional, Persebaya dijawakan bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, untuk melakoni laga sengit melawan rival abadinya, Arema FC pada 1 Oktober nanti.
(TOM)