JAKARTA : Para ilmuwan telah melihat fenomena yang terjadi di balik black hole untuk pertama kalinya. Sebagai bagian dari terobosan, para peneliti menyaksikan dan menangkap cahaya dari belakang black hole supermasif yang berjarak 800 juta tahun cahaya.
Menurut astrofisikawan Stanford Dan Wilkins, terebosan terbaru adalah bagian dari teka-teki untuk memahami bagaimana alam semesta terbentuk. Terlebih lagi, itu tampaknya mengonfirmasi teori relativitas Einstein dari lebih seabad yang lalu. Saat mempelajari suar terang sinar-X yang berasal dari black hole, sebuah fitur yang dikenal sebagai korona, para peneliti juga menyaksikan kilatan cahaya yang lebih redup.
Ini adalah gema bercahaya dari suar yang memantul dari gas di belakang black hole. Fenomena ini pertama kali diprediksi Einstein dalam teori relativitas yang diterbitkan 1916. "Setiap cahaya yang masuk ke black hole itu tidak keluar, jadi kita seharusnya tidak bisa melihat apa pun yang ada di balik black hole itu," kata Wilkins.
BACA JUGA : Catat, Ini Jadwal Puasa Asyura dan Tasu'a di Bulan Muharram 1443 Hijriyah
"Alasan yang bisa kita lihat adalah karena black hole itu membelokkan luar angkasa, membelokkan cahaya, dan memutar medan magnet di sekitarnya," ujarnya sebagaimana dikutip Engadget.
Supermassive black hole berukuran 10 juta kali besar dari Matahari dan terletak di pusat galaksi spiral terdekat yang disebut I Zwicky 1. Sekelompok ilmuwan internasional menyaksikan gema tersebut menggunakan teleskop antariksa XMM-Newton ESA dan teleskop luar angkasa NASA NuStar.
"Warna kilatan ini, warna gema itu serta waktu penundaannya setelah suar asli memberi tahu kami bahwa ini adalah gema yang berasal dari gas yang tersembunyi dari pandangan kami di balik lubang hitam," catat Wilkins
"Beberapa di antaranya akan bersinar kembali ke gas yang jatuh ke dalam lubang hitam, dan ini memberi kita pandangan yang sangat unik tentang materi ini di saat-saat terakhirnya sebelum hilang ke dalam lubang hitam," ujarnya.
(ADI)