Surabaya Minta Digelontor 100 Ribu Vial Vaksin Gotong Royong

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajukan sekitar 100 ribu vial vaksin gotong royong kepada pemerintah pusat. Langkah ini sebagai upaya mempercepat pelaksanaan program vaksinasi massal covid-19 di Kota Pahlawan.
 
"Jadi vaksin gotong royong itu nanti merknya berbeda dengan vaksin program. Fasilitas Kesehatan (Faskes) pun berbeda, tidak bisa dipakai lagi menjadi faskes untuk vaksin program, karena P-Carenya mempunyai akun yang berbeda," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita, di Surabaya, Rabu, 23 Juni 2021.

Febria menjelaskan Pemkot Surabaya telah menetapkan 28 lokasi faskes pendukung pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang dikhususkan bagi karyawan dan buruh perusahaan.
 
"Vaksin gotong royong kita sudah menetapkan ada 28 yang bisa menjadi Faskes pelaksana vaksin gotong royong. Sebagian besar rumah sakit yang sudah pernah menjalankan vaksin program pemerintah," jelasnya.
 
Vaksin gotong royong ini menyasar kepada masyarakat umum, seperti karyawan dan buruh perusahaan. Meski demikian peserta vaksin dari kalangan perorangan juga diperbolehkan mengikuti vaksinasi.
 
"Intinya didominasi karyawan, tapi siapa saja bisa menjadi peserta vaksin gotong royong," ungkapnya.
 
Untuk mendukung percepatan program vaksinasi gotong royong, Dinkes Surabaya telah menerbitkan SK bagi Faskes yang lolos verifikasi dan memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk vaksin sendiri, nantinya akan disiapkan oleh Bio Farma.
 
"Jadi Faskes itu bekerjasama dengan Bio Farma, kemudian perusahaan itu bekerjasama. Sehingga vaksin itu akan diturunkan ke Faskes yang sudah ada SKnya. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah bisa," ujarnya.


(TOM)

Berita Terkait