SURABAYA : Polda Jatim melalui Satgas Gakkum yang terdiri dari Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan Ditresnarkoba melakukan penyelidikan hampir seminggu terkait kelangkaan oksigen dan obat. Penyelidikan juga terkait dengan masalah adanya dugaan surat-surat tidak benar yang menyatakan orang bebas Covid-19 yang digunakan perjalanan.
“Hasilnya, tim berhasil melakukan penyitaan 43 jenis obat obatan dan vitamin. Dan tersangka satu orang. Dimana obat dan vitamin ini dijual dan diedarkan bukan oleh orang yang berwenang dalam bidang kefarmasian,” kata Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.
Oleh polisi, tersangka dikenakan ancaman 198 UU Kesehatan. Kapolda mengajak masyarakat untuk tidak melakukan seperti yang dilakukan tersangka. Obat obatan dan vitamin saat ini dibutuhkan masyarakat yang membutuhkan sehingga pihaknya berterima kasih kepada masyarakat yang aktif memberikan informasi.
BACA JUGA : Polda Jatim Ringkus Penimbun Obat Covid-19, Pelakunya Ibu-ibu
“Saya minta kepada masyarakat, tolong bila bukan apotek atau apoteker atau bukan toko obat yang punya wewenang untuk itu jangan menjual. Kalau ada oknum bukan yang memiliki ijin menjual sediaan farmasi menawarkan itu salah, sekarang masyarakat banyak yang membutuhkan,” tambah kapolda.
Dalam kesempatan ini, Kapolda juga menyampaikan bahwa saat ini, jajaran Polda Jatim juga terus melakukan operasi yustisi. Dan pihaknya terus mengajak masyarakat bahwa semua harus berperang menghadapi covid-19. “Musuh kita tidak kelihatan dan selalu mengancam, pada kelengahan kita. Tidak mengenal batas tempat, waktu dan usia,” ujarnya.
“Kami mohon kepada masyarakat untuk satu dua minggu ini tetap tinggal di rumah sehingga menurunkan risiko penyebaran dan penularan covid-19,” lanjutnya.
Kemudian kepada perusahaan yang bukan sektor kritikal dan esensial, Kapolda mengimbau karyawannya untuk tinggal di rumah dulu.
Kapolda Jatum juga meminta kepada alim ulama untuk membantu sosialisai terkait hari raya Idul Adha dimana ada budaya Toron atau pulang kampung. Untuk kali ini, budaya tersebut ditiadakan terlebih dahulu.
“Sabar dulu, kali ini kita harus sabar untuk tetap tinggal di rumah. Ayo bersatu menghadapi Covid dengan menerapkan 5M,” harapnya
(ADI)