"Identitas korban diketahui setelah kami melakukan tes DNA kepada orang tua kandung korban yang sebelumnya melaporkan anaknya hilang," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Bayu F Prayoga.
Bayu mengatakan dengan terkuaknya identitas korban, polisi memastikan jika remaja tersebut tewas dibunuh. Tangan dan kakinya diikat lalu mayatnya dibuang di bekas galian C.
"Sejak olah TKP awal, kasus ini mangarah kepada pembunuhan. Hanya saja kami masih menunggu hasil otopsi lengkap untuk bisa menyimpulkan kasus ini," terangnya.
Yang jelas, lanjut Bayu terungkapnya identitas korban ini menjadi bekal awal untuk pihaknya melakukan penyelidikan lanjutan dan mencari siapa palakunya.
Selain itu, identitas korban ini sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan orang tua korban ke mapolsek bungah. Namun, petugas saat itu mengatakan laporan kehilangan anak tidak ada kecocokan dengan korban.
Setelah hasil otopsi dan tes DNA dari RSUD Ibnu Sina Gresik diketahui, jenazah siswa SMP kelas II ini akhirnya diambil keluarga dan dibawa ke rumah duka. korban kemudian dishalatkan di masjid setempat dan langsung dikebumikan di pemakaman islam desa setempat.
Pihak keluarga korban berharap Polres Gresik bisa segera membongkar motif dan menangkap pelaku serta menghukum seberat-beratnya.
"Apa salah anak itu hingga pelaku tega melakukan ini. Kami tak terima, kami minta polisi segera menangkap pelakunya," kata perwakilan keluarga korban, Ashar.
Sebelumnya, mayat Arinal ditemukan di kubangan bekas galian C, Jumat 30 Oktober 2020.
(ADI)