SURABAYA : RSL (34) warga Wonokromo, Surabaya kembali berurusan dengan polisi. Residivis narkoba itu berulah dengan membacok temannya hingga tewas. Korban ialah Azis, warga Surabaya. Pemicunya, pelaku tak terima saat dipelototi korban usai pesta miras.
"Tersangka tersinggung. Selain dipelototi, korban juga mengaluarkan kata-kata menantang," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Rizky Wicaksana, Rabu 16 November 2022.
AKP Rizky mengatakan tersangka dan korban sebelum kejadian terpengaruh minuman keras (miras). Sebelum dibacok, korban Aziz mengendarai motor bersama tiga temannya di Jalan Tenggumung Wetan, Senin 14 November 2022. Selanjutnya korban memandang sinis tersangka sambil melontarkan sebuah kalimat seolah-olah menantang.
"Korban bilang apa kamu lihat-lihat," kata Rizky.
Tersangka kemudian tidak terima. Tersangka mendahului korban dengan mengendarai motor dari sisi kanan hingga keduanya berhenti. Kemudian, tersangka langsung mengeluarkan celurit dari dalam tas dan disebetkan ke tubuh korban. Akibat sabetan itu korban langsung tersungkur bersimbah darah, sedangkan tersangka langsung kabur.
baca juga : Gerombolan Perguruan Silat di Gresik Berulah, Keroyok Penjual Nanas hingga Tewas
"Korban mengalami luka bacok di tubuh dan tangannya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tidak tertolong karena kehabisan darah," papar Arief.
Tim Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan. Kurang dari 1 X 24 jam, tersangka RSL dapat diamankan. Tersangka ditangkap di rumahnya.
"Kami menyita barang bukti sebilah celurit yang dipakai saat membacok, kemudian satu unit motor dan sebuah tas hitam," tandasnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan, tersangka RSL rupanya merupakan residivis yang baru bebas tahun lalu. Setelah bebas itu, RSL kerap membawa celurit di dalam tasnya untuk berjaga-jaga, karena mengaku banyak musuh.
"Yang bersangkutan merupakan residivis atas kasus narkoba. Pernah ditahan di Polrestabes Surabaya, dan saat ini kasusnya masih kami dalami lagi, untuk mencari tahu kemungkinan tersangka pernah terlibat kasus lain," pungkasnya.
(ADI)