MALANG : Mabes Polri dan Kompolnas mengungkapkan fakta berbeda soal kondisi pintu stadion Kanjuruhan, Malang saat tragedi terjadi. Kompolnas sebelumnya menyebut ada pintu yang terkunci namun Mabes Polri berdasarkan hasil identifikasi tim Labfor menyatakan pintu sebenarnya terbuka.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, rekaman CCTV yang terpasang di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13 memperlihatkan pintu terbuka kendati cukup sempit saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Namun pintu hanya bisa dilalui dua orang saja. Pintu yang tertutup yakni pintu besar yang biasa digunakan untuk akses keluar masuk kendaraan roda empat seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran dan kendaraan petugas keamanan ke dalam stadion.
"Kamera CCTV di enam pintu itu memang masuk dari materi. Hasil keterangan Labfor untuk 6 titik itu nggak ditutup, dari kapasitas dua orang yang keluar ratusan hingga terjadi himpit-himpitan, itu juga bagian materi yang didalami tim sidik," katanya, Rabu 5 Oktober 2022.
Menurutnya, Polri sempat memintai keterangan saksi mata yang mengunggah kondisi di pintu Stadion Kanjuruhan pascalaga yang viral di media sosial. Diketahui sang pengunggah video merupakan petugas kebersihan atau cleaning service di Stasiun Malang Kota Baru.
baca juga : Duka Kanjuruhan di Liga Champions, Bayern Munchen Pasang Spanduk Mengerikan!
"Ya salah satunya itu dari pihak masyarakat yang dimintai keterangan," terangnya.
Fakta ini sekaligus menjadi bantahan temuan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) didasari oleh keterangan para saksi mata yang ditemui Kompolnas. "Isu berkembang saya konfirmasi kepada Kapolres tidak ada perintah untuk menutup pintu sehingga harapannya 15 menit dibuka. Tapi tidak tahu kenapa ditutup," kata Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto.
Pihaknya baru menerima informasi adanya pintu stadion yang tertutup saat melakukan pendalaman dan informasi dari sejumlah pihak. Tetapi belum ada keterangan resmi siapa yang mengunci pintu tersebut sehingga membuat banyak penonton berdesakan dan meninggal karena terinjak-injak.
"Belum ada informasi resmi siapa yang mengunci. Ada (informasi pintu terkunci), tapi kurang tahu pasti jumlahnya, (dari total) 12 dan dua pintu besar, yang terkunci menjadi penumpukan di situ," pungkasnya.
(ADI)