SURABAYA : Universitas Airlangga Surabaya (Unair) secara resmi melakukan drop out (DO) mengeluarkan Gilang Aprilian Nugraha Pratama, mahasiswa terduga pelaku fetish kain jarik berkedok riset. Keputusan ini diambil berdasarkan laporan pelacakan, pengumpulan informasi, hingga pertemuan komite etik dengan keluarga terduga pelaku.
Keputusan DO mahasiswa angkatan 2015, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Surabaya resmi terhitung sejak 5 Agustus 2020. Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Surabaya, Suko Widodo menegaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan laporan-laporan yang diterima pihak Unair.
"Laporan itu, mulai dari pelacakan terhadap terduga pelaku fetish kain jarik berkedok riset ini. Selain itu, informasi yang dikumpulkan dari tim help center, hingga pertemuan dari dekanat FIB dengan keluarga gilang," terangnya.
Pihak keluarga gilang juga menyampaikan permintaan maaf kepara para korban dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Unair Surabaya terkait kasus yang dialami gilang.
Widodo mengatakan perilaku yang dilakukan Gilang tidak mencerminkan sebagaimana selayaknya mahasiswa. Selanjutnya, yang bersangkutan tidak ada hubungannya dengan Unair Surabaya. Sementara, bagi para korban yang pernah berinteraksi dengan Gilang, pihaknya mengimbau untuk melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.
"Selain itu unair juga membuka layanan konseling dan melakukan pendampingan bagi para korban yang mengalami trauma," pungkasnya.
(ADI)