Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menyebutkan, proses penyelidikan berita hoaks tersebut juga melibatkan Polda Jatim. Meski telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku penyebar hoaks, sampai saat ini, polisi belum mengantongi identitas apapun.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya. Untuk sementara masih proses," katanya.
Sementara Kepala Penerangan Kodam (Pendam) V Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi menyatakan, kabar hoaks ini mendapat perhatian serius. Ini mengingat pemerintah, TNI dan Polri sejak Maret 2020 sampai sekarang telah berupaya mencegah penyebaran covid-19.
"Jangan sampai proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah, ada upaya untuk menggagalkan," kata Kolonel Arm Imam Haryadi.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk lebih dewasa terhadap berita hoaks.
"Mari lebih dewasa terhadap berita hoaks karena pembuat hoaks akan lebih kreatif lagi," ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar Kasdim 0817 Gresik Mayor Sugeng Riyadi meninggal usai vaksinasi Sinovac. Dalam kabar hoaks itu terdapat foto alm Mayor Gatot Supriyono, Danramil Kebomas yang dilingkari. Gatot Supriyono meninggal dunia pada Jumat 15 Januari 2021 diduga terkena serangan jantung dan almarhum Gatot belum pernah divaksin Sinovac.
Namun, pada Kamis 14 Januari 2021, Gatot sempat menjalani rapid antigen dan hasilnya negatif.
Pada tanggal yang sama Kasdim 0817 Gresik Mayor Sugeng Riyadi melaksanakan vaksinasi di RSUD Ibnu Sina menggantikan Dandim lantaran tekanan darah cukup tinggi.
Atas kabar tersebut pihak penerangan Kodam V Brawijaya memastikan bahwa kabar tersebut bohon alias hoaks. Sebab, Mayor Inf Sugeng Riyadi tidak meninggal dunia. Sampai saat ini yang bersangkutan juga sehat dan menjalani aktivitas seperti biasa.
“Hingga saat ini, Kasdim Gresik dalam keadaan sehat wal afiat. Jadi tidak benar berita yang mengatakan bahwa ia meninggal setelah disuntik vaksin Sinovac,” katanya.
(ADI)