JAKARTA: Keluarga menjadi senjata utama dalam perang melawan covid-19 di Indonesia. Sebab, varian virus korona baru sudah menyerang anak-anak.
Gerakan melawan Covid dimulai dari keluarga ini disuarakan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi daring bertajuk "Menang Melawan Covid, Dimulai dari Keluarga" yang digelar Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Nasdem, Sabtu 3 Juli 2021.
"Kasus positif covid pada anak terjadi akibat semakin banyak klaster keluarga dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan angkanya tertinggi di dunia. Untuk itu peran keluarga, terutama ibu-ibu sangat penting untuk membangun ketahanan dan displin dimulai dari keluarga, ” ujar Lestari Moerdijat.
Wakil Ketua MPR RI yang akrab dipanggil Mbak Rerie ini mencontohkan ada tujuh pemimpin perempuan di dunia yang berhasil mengatasi pandemi karena memiliki gaya komunikasi yang baik.
"Mereka ternyata berhasil karena memiliki komunikasi yang baik. Perlu sebuah gerakan masif untuk mewujudkan anggota keluarga yang sadar dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” ujarnya.
BACA: Hari Bhayangkara, Polres Gresik Dapat Kejutan dari Nasdem
Sementara salah satu narasumber dr Mariya Mubarika mengatakan jika pandemi covid-19 ini bisa berakhir dalam 14 hari jika semua keluarga di Indonesia kompak untuk melakukan gerakan bersama memutus rantai penyebaran virus korona.
"Virus ini menyebar dengan cepat, tapi juga tidak bisa bertahan lama. Tiga jam empat jam menempel di benda mati mereka ikut mati. Jika semua rakyat Indonesia kompak disiplin, 14 hari pandemi ini bisa berakhir. Kesadaran itu bisa kita mulai dari keluarga, " tandasnya.
Sementara narasumber lainnya, dr Roslan Yusni Hasan mengatakan jika melakukan perubahan prilaku tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu juga perlu gerakan yang masif dari semua keluarga Indonesia.
"Anak tidak diasuh oleh ibu dan bapak, tapi diasuh oleh populasi. Kita ajarkan kencing harus di toilet, buang sampah di tempatnya. Tapi kalau di tempat umum masih kita lihat orang buang sampah seenaknya, habis makan di restoran cepat saji, sampah ditinggal begitu saja di meja. Maka prilaku tidak bisa berubah. Prilaku populasi ini harus berubah bersama-sama," ucapnya.
(TOM)