TULUNGAGUNG: Leptospirosis masih menjadi salah satu penyakit yang meresahkan di Tulungagung, Jawa Timur. Selama tiga bulan terakhir, ditemukan enam kasus pasien leptospirosis. Tiga diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Didik Eka mengatakan, enam kasus penyakit leptospirosis yang ditemukan pada November 2022 hingga Januari 2023 ini ada di 4 kecamatan.
"Rinciannya, 1 kasus di Kecamatan Bandung, 1 kasus di kecamatan karangrejo, Kecamatan Ngunut 1 kasus dan Kecamatan Sendang 3 kasus, " ungkapnya.
BACA: 5 Saksi Kasus KDRT Venna Melinda Diperiksa Polda Jatim
Penyakit leptospirosis ini diduga kuat disebarkan oleh tikus. Adapun gejala yang muncul akibat infeksi bakteri leptospira antara lain demam, mata, lidah, tenggorokan serta kuku menguning.
"Yang paling khas adalah nyeri betis. Warga diimbau agar selalu waspada jika mengalami gejala yang dicurigai leptospirosis dan segera memeriksakan diri ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan, " ujarnya.
Di Tulungagung, penyakit leptospirosis bisa dikatakan endemis. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kasus leptospirosis ditemukan di 5 wilayah kecamatan. Yakni kecamatan Bandung, Karangrejo, Sendang, Ngunut dan Kecamatan Boyolangu.
(TOM)