TRENGGALEK: Banjir di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memakan korban jiwa. Seorang kakek berusia 70 tahun meninggal dunia akibat terkena hipotermia setelah rumahnya tergenang air.
Kejadian bermula saat korban Sayuti, warga Dusun Krajan, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek mulai mengeluh kedinginan karena hujan tak kunjung berhenti pada pada Selasa, 18 Oktober 2022.
"Awalnya sebelum banjir itu Ayah saya sudah mengeluh kedinginan karena sudah dua hari tidak terkena sinar matahari. Mulanya kami dapat info jika banjir di Trenggalek sudah surut, tapi tiba-tiba semalam air langsung datang menggenangi rumah Bapak setinggi 70 centimeter, " tutur Safrodin, anak Sayuti.
Kemudian, sekitar Pukul 22:00 WIB, ia langsung mengevakuasi ayahnya ke tempat yang lebih tinggi. Semakin malam kondisi Sayuti makin menurun.
BACA: Terowongan Karang Tretes Tertimbun Longsor, Sejumlah Kereta Tertahan di Stasiun
"Saya sempat memindahkan posisi Bapak sampai tiga kali karena air terus meninggi. Kondisi Bapak sudah tidak dapat diajak berkomunikasi. Puncaknya sekitar pukul 01.30 dini hari, akhirnya Bapak meninggal dunia," katanya.
Safrodin kemudian melapor kepada RT setempat dan jenazah sayuti kemudian dievakuasi ke RSUD dr Soedomo, Trenggalek. Sementara itu, RSUD masih menutup sementara layanan rawat jalan. Hal tersebut terjadi karena ruang-ruang poliklinik masih dibersihkan usai terjadi kebanjiran kemarin.
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Trenggalek sejak Senin dini hari menjadi pemicu terjadinya bencana banjir. Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir dan tanah longsor melanda puluhan desa di 12 kecamatan
(TOM)