LUMAJANG: Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diterjunkan melakukan pencarian korban erupsi Gunung Semeru di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Bersama Tim SAR, korps baret merah ini melakukan penyisiran di titik tebing curam area jembatan gladak perak yang kini terputus .
Penyisiran dilakukan setelah Tim SAR mendapatkan laporan adanya salah satu warga bernama Sa'udah, warga Kamar Kajang Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo hingga kini belum ditemukan.
Dari keterangan saksi, saat kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu pekan lalu, Sa'udah bersama suaminya tengah melakukan perjalanan dari dari arah timur Lumajang menuju rumahnya.
Saat akan melintasi Jembatan Ngladak Perak, tiba tiba terjadi erupsi serta banjir lahar. Sa'udah turun dari motor dan menyuruh suaminya balik arah kembali ke arah Lumajang.
"Saat suami Sa'udah menengok ke belakang istrinya sudah menghilang diduga terkena banjir lahar, " ujar Bukhori, saksi kejadian.
Selain adanya salah satu warga yang diduga menjadi korban banjir lahar, di titik Jembatan Gladak Perak juga dikenal sebagai tempat penambangan pasir.
BACA: Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Diperpanjang hingga 17 Desember 2021
Tim SAR yang dipimpin Kopassus berjumlah 15 orang sempat mencium bau jenazah yang menyengat di area Jembatan Gladak Perak. Namun setelah dilakukan penyisiran, tim tersebut belum menemukan korban erupsi.
"Proses evakusi dihentikan sementara karena faktor cuaca serta sempat meningkatnya aktifitas vulkanik di gunung semeru, " ujar Letnan II CZI Farid Nazarudin, Ketua Lapangan Tim Pencarian
Sementara tak jauh dari titik Jembatan Gladak Perak, nampak adanya normalisasi jalur lahar dengan menggunakan sejumlah alat berat. Tujuannya, jalur lahar yang kini melebar karena erupsi Gunung Semeru tak mengarah ke pemukiman warga.
(TOM)