SURABAYA: Kementerian Kesehatan RI merilis hasil asesmen terbaru mengenai situasi covid-19. Hasilnya, jumlah wilayah level 1 di Jatim bertambah dari 21 menjadi 25 kab/kota.
Kabupaten/kota yang masuk dalam level 1 yaitu Kabupaten Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Ngawi, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, Lumajang dan Blitar.
Sementara wilayah yang masuk level 2 adalah Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Sumenep, Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, dan Bangkalan.
BACA: Ribuan Siswa SMK Krian Divaksin Saat Ujian
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pun mengapresiasi kerja keras dan sinergi berbagai elemen strategis masyarakat.
"Alhamdulillah, Provinsi Jatim kembali mendapatkan penambahan pada level 1. Sebanyak 25 kabupaten/kota berada di level 1, 13 kabupaten/kota level 2,” ujar Khofifah, Sabtu 25 September 2021.
Ada enam parameter yang digunakan dalam proses asesmen, yaitu kasus konfirmasi, rawat inap RS, kematian, testing, tracing dan treatment. Dari keenam parameter tersebut, Jatim memenuhi standar memadai dari ketentuan WHO maupun Kemenkes RI.
Misalnya, kasus konfirmasi Jatim yang berada pada level 1 dengan angka 5,14 per 100 ribu penduduk per minggu. Angka tersebut jauh di bawah standar yang ditetapkan Kemenkes RI yaitu di bawah 20 per 100 ribu penduduk/minggu. Sementara angka positivity rate Jawa Timur saat ini berada di posisi 0,96 persen. Angka ini juga memenuhi standar WHO yakni di bawah 5 persen.
Meski situasi covid-19 di Jatim makin melandai, namun Khofifah tidak ingin jumawa. Mantan Mensos RI ini memilih untuk tetap mewaspadai dinamika pandemi covid-19.
“Mohon tetap waspada, disiplin protokol kesehatan, serta lakukan percepatan vaksinasi,” pungkas Khofifah.
(TOM)