Walikota Mojokerto Geram, Habiskan Anggaran Miliaran Gedung Pelayanan Publik Sudah Rusak

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari  saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) gedung GMSC (Foto / Metro TV) Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) gedung GMSC (Foto / Metro TV)

MOJOKERTO : Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kecewa gedung mal pelayanan publik Graha Mojokerto Servis City (GMSC) banyak kerusakan. Padahal, bangunan tersebut belum lama dibangun dan menghabiskan APBD miliaran rupiah. Kekecewaan ini ditunjukkan Ika saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) gedung GMSC, Selasa 18 Mei 2021.

Pada sidak itu, Ika menemukan banyak kerusakan di tiap lantai gedung. Beberapa di antaranya balkon rusak, lampu miring, hingga atap gedung yang ambles, sehingga rawan ambrol.

"Hari ini saya melihat di lantai IV gedung GMSC. Kondisinya mengkhawatirkan, maka tentu harus ada sebuah solusi yang komprehensif agar tidak terjadi insiden-insiden serupa," katanya.

Baca Juga : Jebakan Tikus Listrik Ngawi Kembali Makan Korban

Pesan ini disampaikan Ika, karena gedung GMSC difungsikan untuk pelayanan publik. Dia tidak ingin kondisi bangunan rusak akan menimbulkan bahaya apalagi bencana bagi masyarakat maupun pegawai.

Dia mengatakan, insiden ambrolnya plafon gedung GMSC sudah terjadi dua kali sehingga perlu penanganan serius dari Pemerintah Daerah. Dia berujar, ke depan ketika gedung GMSC ini difungsikan maksimal sebagai mal pelayanan publik, kondisinya benar-benar aman.

"Jika sudah ada penyelesaian komprehensif maka kita juga bisa memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi siapa pun yang datang ke gedung GMSC ini," katanya.

Menurut dia, penanganan insiden ambrolnya plafon di gedung GMSC ini masih dalam investigasi oleh APH (Aparat Penegak Hukum). Hanya saja, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil investigasi tersebut.

Dia juga berharap dari hasil investigasi itu dapat diperoleh solusi yang terbaik sehingga pelayanan publik bisa benar-benar dioptimalkan dari lantai I hingga lantai IV. Terlebih, pembangunan gedung GMSC ini dilakukan sebelum dia menjabat sebagai wali Kota Mojokerto.

"Gedung (GMSC) yang dibangun selama empat tahun berturut-turut, Multi Years lah mulai dari tahun 2015, 2018 dan 2019 ini yang menyedot APBD cukup besar. Harusnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya," ucapnya.

Dia menyebut, ambrolnya plafon juga berdampak hingga penutupan seluruh area lantai II. Demi keamanan masyarakat lantai II gedung GMSC sampai sekarang ditutup tanpa batas waktu yang belum ditentukan. Alhasil, seluruh pelayanan publik difokuskan di lantai III gedung GMSC. Pemerintah Daerah akan meminta pendampingan terkait kontruksi bangunan infrastruktur sembari menunggu hasil investasi dari APH sebagai landasan revitalisasi maupun perbaikan gedung GMSC secara keseluruhan.


(ADI)