JAKARTA: Selama masa pandemi, mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri tak cukup hanya dengan membiasakan mencuci tangan. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa dilakukan dengan kebiasaan lain. Penting menjaga kebersihan pada anak sejak dini agar menciptakan kebiasaan baik ketika ia tumbuh dewasa.
Cara mengajarkan kebersihan diri pada anak
Dirangkum dari Hellosehat, berikut beberapa kebiasaan menjaga kebersihan diri yang dapat orang tua ajarkan pada anak sejak dini.
1. Membuat jadwal rutin
Saat mengajarkan anak menjaga kebersihan diri, orang tua perlu membuat jadwal rutin yang terstruktur. Pasalnya, anak-anak menyukai sesuatu yang terjadwal dengan baik.
Seperti, membiasakan mencuci wajah dan buang air kecil saat baru bangun tidur. Orang tua bisa memberi penjelasan pada anak tentang pentingnya membersihkan wajah dan buang air kecil.
Misalnya menjelaskan, “Waktu tidur, kuman bisa menempel di bantal, jadi kakak dan adik perlu cuci muka. Buang air kecil juga penting untuk menjaga area intim tetap bersih.”
Anak usia balita sudah bisa mendapatkan penjelasan sederhana yang mudah mereka mengerti.
2. Rutin mencuci rambut
Langkah selanjutnya, orang tua perlu rutin mengajarkan anak mencuci rambut atau keramas. Lakukan kebiasaan ini setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Pasalnya, terlalu sering keramas juga kurang baik karena dapat membuat kulit kepala kering dan lebih rentan berketombe.
Saat mulai beranjak remaja, hormon pubertas akan meningkat dan membuat rambut lebih berminyak. Pada masa ini, ajarkan pada anak untuk mencuci rambut mereka dengan sampo sesering mungkin.
BACA: Kelelahan Mengasuh Anak, Waspada Gejala Parental Burnout!
3. Rajin mandi
Mengajak anak mandi memang cukup menantang karena tidak sedikit dari mereka menolak mandi, bahkan bisa sampai teriak dan menangis. Anda dapat menjadikan mandi sebagai kegiatan yang menyenangkan dengan membiarkan mereka berendam dalam air busa.
Siapkan juga air hangat untuk membilas mereka setelah selesai berendam agar anak tidak merasa kedinginan. Saat mood anak sudah membaik, ayah dan ibu bisa menjelaskan manfaat mandi, seperti terbebas dari kuman.
4. Merawat kesehatan kulit
Anak-anak usia pra-sekolah masih membutuhkan bantuan orang tua untuk merawat kulit mereka. Masalah kulit yang sering terjadi pada usia ini adalah ruam kemerahan, memar, dan bekas gigitan serangga.
Orang tua dapat mengajarkan anak untuk membiasakan diri memeriksa seluruh tubuhnya sebelum berpakaian. Ajarkan anak-anak untuk mencari apakah terdapat luka atau kemerahan pada kulit yang membutuhkan perawatan.
Saat beranjak remaja, perubahan hormon akan membuat kulit wajah anak Anda lebih berminyak. Produksi minyak yang meningkat ini dapat memberikan masalah pada wajah, seperti jerawat.
Jika memiliki anak perempuan, informasikan padanya bahwa berbagi riasan wajah dengan teman dapat menyebabkan infeksi kulit. Selain itu, tidur dengan riasan wajah juga tidak baik bagi kesehatan kulit wajah karena bisa menyebabkan jerawat.
5. Membersihkan area intim
Mengutip dari Nationwide Children’s, ada beberapa bagian yang perlu menjadi perhatian orangtua dan anak, yaitu; ketiak; selangkangan dan area intim; serta sela-sela jari kaki.
Ketiga area tersebut menjadi tempat bakteri terperangkap karena minyak dan kotoran di permukaan kulit. Bakteri ini bisa memicu bau badan yang tidak sedap dan membuat rasa tidak nyaman.
Ibu bisa mengajarkan anak perempuan menjaga kebersihan diri dengan menyeka vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil.
Cara ini untuk mencegah berpindahnya bakteri dari bokong ke vagina. Ibu juga perlu mengajarkan anak remaja untuk rutin mengganti pembalut saat menstruasi.
BACA: Masa Inkubasi Omicron pada Anak, Berapa Lama?
6. Menjaga kebersihan mulut dan gigi
Gigi dan gusi yang bersih dapat mencegah berbagai masalah kesehatan rongga mulut, seperti bau napas dan gigi berlubang.
Ajari anak untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan malam hari sebelum pergi tidur.
Orang tua juga bisa mengajarkan kebersihan diri pada anak dengan memberi penjelasan bahwa butuh dua menit untuk membersihkan gigi secara baik dan benar.
7. Membersihkan ketiak
Sebagian remaja mungkin malas untuk membersihkan ketiak mereka dengan benar dan tidak memakai deodoran. Keringat dapat memicu bau badan pada anak remaja, dan seringnya mulai sejak usia 9 atau 10 tahun.
Ajari anak mengenai pentingnya membersihkan daerah ketiak mereka, terutama setelah berolahraga. Orang tua bisa mengajarkan anak untuk memakai deodoran, tergantung pada seberapa banyak keringat si kecil.
Deodoran biasa mengontrol bakteri dan memberikan aroma yang harum. Sementara, deodoran antiperspirant memiliki manfaat tambahan yaitu dapat mengurangi produksi keringat.
8. Mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan pilar yang sangat penting untuk membangun kebiasaan menjaga kebersihan anak dan orangtua.
Orang tua bisa mengajarkan kebersihan diri pada anak dengan membiasakan cuci tangan ketika:
1. Sebelum dan sesudah makan,
2. Setelah bermain dari tempat kotor atau menyentuh binatang,
3. Setelah melakukan kontak dengan orang yang sakit.
Ajari juga mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Bila tidak ada sabun dan air mengalir, bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
9. Menjaga kesehatan kuku
Kuku dapat menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk tumbuh. Kuman yang bersarang di kuku anak Anda dapat dengan mudah berpindah ke mata, hidung, dan mulut.
Selalu biasakan anak untuk membersihkan kotoran bawah kuku sebelum tidur karena aktivitas anak sehari-hari pasti banyak memegang benda.
Orang tua juga bisa menggunting kuku seminggu sekali juga dapat membuang kotoran dan menurunkan kemungkinan terjadinya cantengan. (Monique Handa Shafira)
(UWA)