BATU : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan penggantian tanaman sayur di lereng Gunung Arjuno dengan tanaman keras. Rekomendasi itu disampaikan menyusul banjir bandang yang diakibatkan karena perubahan vegetasi lingkungan di kawasan lereng Gunung Arjuno. Rekomendasi BNPB itu disampaikan kepada pemerintah daerah (Pemda) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, Abdul Muhari mengakui salah satu faktor yang menyebabkan adanya banjir bandang yakni perubahan vegetasi lingkungan di lereng Gunung Arjuno.
"Melihat di sepanjang bantaran sungai, di sini cukup banyak kebun semusim dibuat di lereng tebing sungai. Hujan intensitas tinggi, ini kita lihat seperti meleleh. Karena akar dari sayuran, akar dari tanaman semusim tdiak mengikat tanah. Akibatnya hujan tinggi ini akan bawa sehingga tanah turun ke bawah," katanya, Sabtu 6 November 2021.
Baca Juga : Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas
Untuk itu, dia merekomendasikan agar masyarakat di sekitar lereng Gunung Arjuno tidak lagi menanam sayuran dan tanaman yang kurang memiliki akar kuat menahan air. Beberapa tanaman yang memiliki akar kuat dan bisa menahan laju air.
"Sejak sejak beberapa tahun yang lalu, BNPB mengedepankan mitigasi bencana berbasis ekosistem karena sangat banyak pohon-pohon endemik di Indonesia tidak terkecuali dari Jawa Timur yang bisa kita manfaatkan," kata dia.
Namun pihaknya tak menampik bila pohon yang menjadi pengganti sayuran itu, harus memiliki nilai ekonomis, agar masyarakat juga bisa mengambil keuntungan tanpa harus mengabaikan ekologi lingkungan. Alhasil rekomendasi beberapa pepohonan buah–buahan juga menjadi yang disarankan kepada Pemkot Batu, untuk kembali menata kawasan di lereng Gunung Arjuno.
"Merekomendasikan pola-pola untuk heterogen kan penanaman buah-buahan. Pohon yang pada intinya bernilai ekologis tinggi. (Selain) bisa berfungsi sebagai alat untuk mengkonservasikan kawasan, juga ada fungsi ekonomisnya. Itu sangat banyak, ada alpukat, mangga, ada sukun tadi kata Bu Wali dan lain–lain, ada kopi juga," katanya.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku, seluruh rekomendasi yang disampaikan BNPB akan diperhatikan dengan baik. Pemkot akan berusaha mempersiapkan tempat yang aman untuk warga. Kemudian juga akan menanam vetiver di lereng terjal yang memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat.
"Ini semua akan dilakukan dan kita komunikasikan juga dengan kementerian LHK dan pertanian," katanya.
Baca Juga : Penyebab Banjir Bandang Kota Batu Dibeber BMKG
(ADI)