Luhut Sentil Jatim, Mobilitas Masih Tinggi Selama PPKM Darurat

 Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. (medcom) Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. (medcom)

JAKARTA: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan mobilitas masyarakat di Jawa Timur (Jatim) dan Bali masih tinggi selama tiga hari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat,  sejak 3 Juli 2021.

“(Penurunan mobilitas) Jatim dan Bali paling rendah dan kita dorong supaya berjalan,” ujar Luhut  dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021.
 
Luhut tidak memerinci mobilitas di Jatim dan Bali. Namun dia meminta seluruh provinsi yang menerapkan PPKM Darurat menurunkan mobilitas.

“Harap warga patuh karena ini ujung-ujungnya keselamatan kita,” tegas Luhut.
 
Pemerintah, kata Luhut, tetap konsisten menerapkan PPKM darurat dan membuat penyekatan. Tugas masyarakat tidak bepergian apalagi penularan semakin tinggi beberapa hari belakangan.

BACA: Vaksin di Gelora 10 November Tambaksari Membludak

Luhut menyebut mobilitas masyarakat harus dikurangi hingga 50 persen. Upaya itu diyakini mampu menekan kasus covid-19 yang meroket.
 
“Analisis kami butuh penurunan mobilitas minimal 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus tapi yang paling baik minus 50 (persen),” tutur dia.
 
Pengurangan mobilitas hingga 50 persen untuk mencegah penularan varian virus Delta. Varian itu disebut lebih cepat menular dan berbahaya.
 
“Sekarang (penurunan mobilitas) masih 26 dan yang tertinggi 27 persen,” paparnya
 

 


(TOM)

Berita Terkait